Selasa, 19 Maret 2013

Hakekat Perkembangan Motorik Anak Usia Dini


Pertemuan 1

1.     Pengertian Perkembangan 
Perkembangan merupakan pola perkembangan individu yang berawal dari konsepsi dan terus berlanjut sepanjang hayat dan bersifat involusi (Santrock Yussen, 1992). Dengan demikian perkembangan berlangsung dari proses bertemunya sperma dengan sel telur dan berlangsung sampai ahir hayat yang bersifaf timbulnya adanya perubahan dalam diri individu.

Perkembangan merupakan serangkaian perubahan progesif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman dan terdiri atas serangkaian perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantatif (E.B. Harlock). Dimaksudkan bahwa perkembangan merupakan proses perubahan individu yang terjadi dari kematangan (kemampuan seseorang sesuai usia normal) dan pengalaman yang merupakan interaksi antara individu dengan lingkungan sekitar yang menyebabkan perubahan kualitatif dan kuantitatif (dapat diukur) yang menyebabkan perubahan pada diri individu tersebut.

Perkembangan mengandung makna adanya pemunculan sifat-sifat yang baru, yang berbeda dari sebelumnya (Kasiram, 1983). Mengandung arti bahwa perkembangan merupakan perubahan sifat indiviu menuju kesempurnaan yang merupakan penyempurnaan dari sifat-sifat sebelumnya.

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan merupakan perubahan individu kearah yang lebih sempurna yang terjadi dari proses terbentuknya individu sampai ahir hayat dan berlangsung secara terus menerus. Sebagai contoh anak yang baru berusia 5 bulan hanya dapat tengkurap kemudian setelah kira-kira 7 bulan sudah bisa berdiri tapi dengan bantuan orang lain, kemudian pada umur 9 bulan baru dapat berdiri sendiri dan mulai berjalan sedikit demi sedikit. Setelah berumur 10 bulan baru dapat berjalan dengan lancar, setelah itu dia dapat berlari-lari. Maka proses perubahan tarsebut dinamakan dengan perkembangan.

2.     Pengertian Pertumbuhan 
          OMAN KARNMANA
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya jumlahprotoplasma sel pada suatu organisme, biasanya disertai dengan pertambahan ukuran, berat, serta jumlah sel yang bersifat tidak kembali pada keadaan semul 
WISMOADY WAHONO 
Pertumbuhan adalah proses yang mencakup pertambahan dalam jumlah dan ukuran, keluasan dan kedalaman, dan sekaligus pertambahan dalam arti integrasi, saling keterhubungan dan kompleksitas 
FIKTOR FERDINAND P. & MOEKTI ARIWIBOWO 
Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran volume, massa, tinggi, atau ukuran lainnya yang dapat dinyatakan dalam bilangan atau secara kuantitatif 
TIM BIOLOGI 
Pertumbuhan adalah proses penambahan volume tubuh makhluk hidup yang sifatnya tidak bisa kembali ke keadaan semula. Penambahan disebabkan adanya penambahan jumlah dan volume sel, karena adanya pembelahan mitosis dan pembesaran sel. 
Pertumbuhan merupakan perubahan secara fiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik, yang berlangsung secara normal pada diri anak yang sehat, peredaran waktu tertentu (Kartono).

Pertumbuhan dinyatakan dalam perubahan-perubahan yag terjadi pada bagian, tetapi pertumbuhan itu sendiri adalah suatu sifat umum dari suatu organisme (Whitherington, 1991).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan merupakan perubahan individu beruapa fisik yang bersifat kuantitatif tentunya yang dapat diukur. Dapat dicontohkan misalnya pertumbuhan berat badan, bertambahnya tinggi, dan bertambahnya panjang pada rambut.
Perkembangan dan pertumbuhan sangatlah berbeda bahwa perkembangan itu sendiri merupakan perubahan individu yang bersifat kualitatif (tidak dapat diukur) dan berkembang sepanjang hayat sedangkan pertumbuhan merupakan perubahan yang bersifat kuantitatif (dapat diukur) sampai saat normal tertentu.
Dari proses perkembangan dapat dikelompokan menjadi 3 aspek yaitu :
1.  Aspek Biologis merupakan perkembangan pada fisik individu, contohnya: bertambahnya berat badan dan tinggi badan yantg tentunya dapat kita ukur
2.     Aspek Kognitif ini meliputi perubahan kemampuan dan cara berfikir. Aspek ini merupakan perubahan dalam proses pemikiran yang merupakan hasil dari lingkungan sekitar. Salah satunya yaitu anak mampu menyelesaikan soal matematika.
3.     Aspek Psikososial dapat diartikan bahwa aspek ini merupakan perubahan aspek perasaan, emosi, dan hubungannya dengan orang lain. Dengan demikian aspek psikososial merupakan aspek perkembangan individu dengan lingkungan sekitar atau masyarakat. Dari semua aspek tersebut yaitu aspek biologis (fisik), aspek kognitif (pemikiran), dan aspek psikososial (hubungan dengan masyarakat) semuanya saling mempengaruhi sehingga apabila pada suatu aspek mengalami hambatan maka akan mempengaruhi perkembangan aspek yang lainnya.

3.     Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik Pada Bayi
3.1.          Refleks
Bagaimanaikah sesungguhnya refleks pada masa bayi itu. Bayi tidak lagi dipandang sebagai organisme yang pasif, yang tidak dapat berbuat apapun. Bayi – bayi yang baru lahir memang terbatas secara fisik. Namun, refleks – gerakan otomatis – membantu perilaku bayi yang baru lahir itu. Misalnya, menghisap. Bagi bayi menghisap adalah suatu metode yang penting untuk memperoleh gizi dan suatu kegiatan yang menyenangkan.
3.2.          Pola Cephalocaudal dan Proximodistal
Pola cephalocaudal adalah pertumbuhan dari atas ke bawah, pola proximodistal adalah petumbuhan dari pusat keluar.
a.     Cephalocaudal atau head to tail direction ( dari arah kepala kemudian ke kaki). Misal : Mengangkat  kepala dulu kemudian dada dan ekstremitas bawah.
b.     Proximadistal atau Near to far direction ( menggerakan anggota gerak yang paling dekat dengan pusat/sumbu tengah dan yang lebih jauh dari pusat). Misal : bahu dulu baru jari-jari.
3.3.          Tinggi dan Berat
Rata – rata bayi yang baru lahir di Amerika panjangnya 20 inchi dan beratnya 7 ½ pon. Bayi bertumbuh sekitar 1 inchi per bulan selama tahun pertama dan bertambah berat hampir tiga kali lipat dari tahun pertama kelahiran mereka. Tingkat pertumbuhan bayi menurun pada tahun kedua.
3.4.          Keterampilan Motorik Kasar dan Halus
Keterampilan motorik kasar meliputi kegiatan-kegiatan otot besar seperti menggerakkan lengan dan berjalan. Sejumlah peristiwa penting motorik kasar terjadi pada kira – kira usia 12 hingga 13 bulan.
Keterampilan motorik harus meliputi gerakan yang lebih halus dibandingkan dengan gerak motorik kasar, dan mencakup keterampilan seperti kecekatan jari. Sejumlah peristiwa penting motorik halus terjasdi pada masa bayi, diantaranya perkembangan keterampilan meraih dan menggenggam. 
3.5.          Keadaan
Klasifikasi :
Para peneliti telah merangkaikan sistem klasifikasi yang berbeda ; salah satunya yang meliputi tujuh kategori keadaan bayi, termasuk tidur nyenyak, mengantuk, waspada dan terfokus, dan terfokus secara kaku.
Siklus tidur-bangun :
Bayi – bayi yang baru lahir biasannya tidur 16 hingga 17 jam sehari. Pada usia 4 bulan, mereka mendekati pola tidur orang dewasa. Aktivitas tidur yang terjadi pada masa bayi seringkali ditandai dengan gerakan bola mata yang tidak teratur saat mata mereka tertutup. Aktivitas ini disebut juga REM slip (rapid eyes movement) tingginya persentase tidur REM (kira – kira setengah dari waktu tidur bayi) dapat merupakan alat rangsang tersendiri, atau dapat pula meningkatkan perkembangan otak. Sindrom kematian bayi tiba-tiba (sudden infant death syndrome) adalah suatu kondisi yang terjadi ketika seorang bayi berhenti bernapas dan meninggal secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas.
3.6.          Gizi
Bayi-bayi harus mengkonsumsi sekitar 50 kalori per hari, atas setiap pon berat mereka. Konsensus yang sedang berkembang saat ini ialah meminum asi lebih baik daripada mengkonsumsi makanan botol, tetapi meningkatnya jumlah ibu-ibu pekerja berarti lebih sedikit bayi yang minum asi.
Kekurangan gizi :
Kekurangan protein yang parah dapat menyebabkan marasmus, terbuangnya jaringan penting pada tubuh bayi. Kondisi ini utamanya disebabkan oleh kekurangan asi pada masa awal perkembangan bayi.
3.7.          Pelatihan buang air
Terlatih buang air adalah suatu keterampilan fisik motorik yang pada umumnya dicapai pada usia 3 tahun di dalam kebudayaan Amerika Utara. Akhir-akhir ini ada suatu kecenderungan untuk memulai pelatihan buang air lebih awal dibandingkan dengan di masa lalu; banyak orang tua dewasa mulai pelatihan buang air bagi anak-anak mereka yang baru belajar berjalan pada usia sekitar 20 bulan hingga 2 tahun.

Reverensi
Narendra, Moersintowati. 2002. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: CV SAGUNG SETO
Nurani Sujiono, Yuliani. 2012. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT.Indeks
Supariasa. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar