Selasa, 19 Maret 2013

HANA SUCIHATI (Pertemuan I dan II)


PERTEMUAN I

A.   Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

a.      Teori Behaviorisme
Watson, Thorndike, dan skinner adalah para ahli behaviorisme yang terkenal. Masing-masing ahli yang menganut teori ini percaya bahwa perilaku dapat di bentuk dengan memberikan jawaban dalam bentuk kata-kata atau pun tindakan tertentu skinner termasuk kedalam aliran behaviorisme modern yang menulis secara ekstensif tentang anak yang dikendalikan dengan suatu sistem dari penghargaan dan hukuman. Skinner dalam Nixon dan gould (1999:13) identik dengan teori stimulus-respons dan operant condition.

b.      Teori Maturationis
Teori maturationis (kematangan) pertama kali ditemukan oleh Hall, Rousseau dan gesell dalam Catron dan Allen (1999:6) dimana ketiganya percaya bahwa anak-anak harus diberi kesempatan untuk ‘’berkembang’’.

c.       Teori Interaksi
Teori interaksi atau perkembangan ditemukan oleh Piaget. Piaget dalam Catron dan Allen (1999:7-8) percaya bahwa anak-anak itu membangun pengetahuannya melalui interaksi dengan lingkungan.

d.      Teori Psikoanalisis
Sigmund freud, bapak dari psychodynamic atau psychoanalytical, yang menggambarkan perkembangan dan pertumbuhan anak-anak . Freud dalam Catron dan Allen (1999:7) memandang manusia sebagai mkhluk biologi yang kompleks, baik dalam hal social, emosional, dan juga sebagai suatu organism yang dapat berfikir.

e.             Teori Pengaruh
Berbagi teori yang berbeda mengemukakan sudut pandang mereka masing-masing dalam hal mennginterpretasikan pengamatan yang sudah mereka laukan terhadap anak-anak ketika mereka tumbuh dan berkembang.

f.             Teori Konstruktivisme
Semiawan (2002:3-4) berpendapat bahwa pendekatan konstruktivisme bertolak dari suatu kenyakinan bahwa belajar adalah membangun (to construct) pengetahuan itu sendiri,setelah dicernakan dan kemudian dipahami dalam diri individu, dan merupakan perbuatan dari dalam diri seseorang.




B. Prinsip Pertumbuhan dan Perkembangan

v     Bersifat dinamis kadang lambat atau kadang cepat.
v     Pertumbuh kembang anak berlangsung seumur hidup.
v     Setiap anak memiliki kecepatan pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda.
v     Secara relatif beraturan mengikuti pola-pola tertentu.
v     Berangsur secara sedikit demi sedikit.
v     Berlangsung dari kemampuan yang bersifat umum menuju yang lebih khusus.
v     Secara normal pertumbuhan dan perkembangan individu mengikuti seluruh fasenya.
v     Sampai batas-batas tertentu perkembangan suatu aspek dapat dipercepat dan diperlambat.
v     Pada aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi dengan aspek lain.
v     Pada saat tertentu dan dalam bidang-bidang tertentu perkembangan pria berbeda dengan perkembangan wanita.

Perinsip-prinsip Perkembangan dan Pertumbuhan Menurut Para Ahli :
Menurut Jean Piaget
Piaget adalah orang yang paling banyak memperhatikan perkembangan anak-anak hingga usia 7 tahun. Ia memandang bahwa pada setiap anak terdapat dua faktor, yaitu pengenalan dan perasaan. Keduanya berguna untuk penyesuaian ruhani terhadap lingkungan. Katanya pula bahwa dalam ruhani anak terdapat fungsi pikiran. Akan tetapi, kecakapan berpikir secara logis [1]tidak dibawa anak secara lahir. Kecakapn berpikir baru timbul setelah ia mencapai taraf perkembangan tertentu.
Menurut J. L. Moreno
Moreno memiliki kedudukan yang khas dalam sejarah psikologi perkembangan. Dia menolak adanya pandangan bahwa pandangan anak-anak itu semata-mata tergantung  pada kenyataan pada diri mereka yang masih lemah dan pengaruh lingkungan. Sebaliknya menurut Moreno, bahwa ada kesempatan bagi setiap anak untuk memilih sendiri jalan perkembangannya. Dengan demikian, dasar perkembangan manusia itu berada pada diri masing-masing ketika dalam usia anak-anak. Atas dasar pandangan ini, kata Moreno, maka pendidikan punya kemungkinan untuk dilaksanakan.

C.   Pola Pertumbuhan
Menurut Yelon (1977) :
1. Pola Chepalocaudal adalah pola pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari kepala yang di tandai dengan kepala yang lebih besar.menggerak-gerakan kepala dengan cara menggeleng-gelengkan kepalanya.
2.      Pola Proximodistal adalah pola pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dengan menggerakan yang paling dekat dengan pusat/ sumber tangan.



D.                                       Tahap Perkembangan Prenatal
 Menurut Buhler :
 a.  Tahap Germinal
Tahap germinal (praembrionik) merupakan awal dari kehidupan manusia. Proses ini dimulai ketika sperma melakukan penetrasi terhadap sel telur dalam proses pembuahan yang normalnya terjadi akibat hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan. Pada tahap ini zygote terbentuk, kemudian bergerak ke bawah tubafalopi menuju rahim. Zygote ini merupakan sel tunggal yang kemudian akan mengalami perkembangbiakan menjadi dua sel identik. Sel-sel tersebut terus berkembang menjadi jutaan sel. Proses perkembangan zygote di dalam rahim ini disebut blastosyst. Bagian luar blastosystakan menjadi plasenta, sedangkan bagian dalam akan menjadi embrio.
Pada minggu kedua, placenta mulai terbentuk. Bagian dalam sel memadat dan berkembang menjadi tiga lapisan yang disebut piringan embrionik (embryonic disc), yaitu: (a) ectoderm, lapisan paling luar yang akan berkembang menjadi kulit janin, (b) endoderm, lapisan paling dalam yang bakal menjadi organ-organ internal, seperti sistem pernafasan, sistem pencernaan, pancreas atau organ internal lainnya, (c) mesoderm, lapisan tengah yang berfungsi untuk memisahkan antara kulit dalam, otot-otot, tulang, sistem sirkulasi udara maupun pengeluaran lain (anus).
Zigote yang sudah menjadi calon makhluk hidup mulai menempel pada dinding rahim. Proses menempel atau melekatnya zigot pada dinding rahim setelah masa konsepsi dinamakan implantasi.

b.   Tahap Embrio
Tahap embrio dimulai ketika zigot telah tertanam dengan baik pada dinding rahim. Dalam tahap ini, system dan organ dasar bayi mulai terbentuk dari susunan sel. Masa ini dianggap sebagai masa yang kritis karena bentuk fisik yang saat itu berkembang pesat dapat terganggu oleh kondisi yang kurang baik. Bila organism memperoleh perawatan intensif, maka ia akan berkembang menjadi individu yang normal, sehat fisik maupun psikis. Sebaliknya bila kurang memperoleh perhatian dengan baik, organism akan berkembang menjadi individu yang abnormal, baik fisik ataupun psikis.
Diantara placenta dan bayi terdapat tiga pembuluh darah mirip tali panjang yang disebut tali pusar. Salah satu pembuluh ini berfungsi untuk mengangkut darah yang berisi sari makanan dan oksigen dari placenta ke bayi, Dua saluran yang lainnya berfungsi untuk melakukan transportasi darah yang berisi karbondioksida dan pembuangan dari bayi ke placenta. Jika kita mengikuti perkembangan embrio, kita akan menemukan setelah empat minggu, proses differensiasi mulai terjadi dimana sekelompok sel di dalam embrio mengubah dirinya menjadi bentuk organ tertentu yang lebih besar.

c.   Tahap Janin
Masa ini memiliki pertumbuhan yang sangat cepat. Embrio yang berkembang menjadi janin sudah memiliki organ-organ internal (jantung, paru-paru, usus besar dan sebagainya) dan eksternal (tangan, kaki, jari-jari kepala) secara lengkap. Janin makin memanjang dan system organ tubuh berkembang semakin kompleks. Hal ini akan terus berlangsung hingga organisme itu matang dan siap untuk dilahirkan.

E.   Refleks Pada Bayi
Reflek pada bayi
·         Mencarai
·         Mengisap
·         Mono
·         menggenggam

F.    Motorik Halus dan Motorik Kasar
Menurut Denver :
Perkembangan motorik halus anak taman kanak-kanak ditekankan pada koordinasi gerakan motorik halus dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek dengan menggunakan jari tangan. Pada usia 4 tahun koordinasi gerakan motorik halus anak sangat berkembang bahkan hampir sempurna. Walaupun demikian anak usia ini masih mengalami kesulitan dalam menyusun balok-balok menjadi suatu bangunan. Hal ini disebabkan oleh keinginan anak untuk meletakkan balok secara sempurna sehingga kadang-kadang meruntuhkan bangunan itu sendiri. Pada usia 5 atau 6 tahun koordinasi gerakan motorik halus berkembang pesat. Pada masa ini anak telah mampu mengkoordinasikan gerakan visual motorik, seperti mengkoordinasikan gerakan mata dengan tangan, lengan, dan tubuh secara bersamaan,antara lain dapat dilihat pada waktu anak menulis atau menggambar.
Perkembangan motorik kasar jasmani berupa koordinasi gerakan tubuh, seperti berlari, berjinjit, melompat, bergantung, melempar dan menangkap,serta menjaga keseimbangan. Kegiatan ini diperlukan dalam meningkatkan keterampilan koordinasi gerakan motorik kasar. Pada anak usia 4 tahun, anak sangat menyenangi kegiatan fisik yang mengandung bahaya, seperti melompat dari tempat tinggi atau bergantung dengan kepala menggelantung ke bawah. Pada usia 5 atau 6 tahun keinginan untuk melakukan kegiatan berbahaya bertambah. Anak pada masa ini menyenangi kegiatan lomba, seperti balapan sepeda, balapan lari atau kegiatan lainnya yang mengandung bahaya.

PERTEMUAN II

A.    Teori Biologis
a.       Teori Kematangan
Menurut Arnold Gesell
Dalam Teori kematangan yang diungkapkan oleh Arnold Gesell ada 5 tahap dalam proses perkembangan kanak-kanak.
§         Tahap pertama lahir sehingga 1 tahun iaitu 1 bulan menghasilkan tangisan berbeda-beda untuk menyatakan kehendak berlainan seperti lapar dan popoknya basah, 4 bulan koordinasi fisik berlaku seperti mata mengikut objek yang bergerak, 6 bulan tangan bayi mulai menggenggam objek, 7 bulan bayi mulai duduk dan merangkak dan 12 bulan bayi mampu berdiri dengan berpegang pada alat.
§         Tahap kedua, 1 - 2 tahun yaitu kemantangan fisik dan mental mulai meningkat, mulai memahami makna ‘jangan’ dan pada umur 2 tahun mampu untuk berjalan tetapi dengan bantuan. Tahap ketiga, 2-3 tahun yaitu koordinasi mata, tangan dan kaki mulai terbentuk, bisa bercakap menggunakan kata-kata mudah dan bisa mengurus diri seperti makan dan memakai kasut. Tahap ini kanak-kanak sudah pandai untuk berimaginasi yaitu membentuk sesuatu dengan menggunakan permainan yang berada di sampingnya atau di sekitar kanak-kanak tersebut. Tahap keempat, 3-4 tahun yaitu koordinasi dan kematangan fisik semakin kukuh dan bisa mengikuti perintah ibu dan bapak. Tahap kelima, 4-5 tahun yaitu proses berinteraksi terbentuk, mula bersosialisasi, mengemukakan soalan berperingkat-peringkat dan bersedia untuk ke kelas prasekolah.
§         Pengawasan dari bapak ibu sangat penting supaya tidak terjadi kecelakaan terhadap kanak-kanak. Antara psikomotor yang terlibat ialah motor kasar dan motor halus.

Menurut Charles Darwin
v     Setiap populasi cenderung bertambah banyak karena setiap makhluk hidup mampu berkembang biak.
v     Tidak ada individu yang identik, selalu ada variasi meskipun dalam satu keturunan
v     Pertambahan populasi tidak berlangsung secara terus menerus, tetapi dipengaruhi oleh berbagai macam faktor pembatas antara lain makanan dan predasi
v     Untuk berkembangbiak diperlukan makanan dan ruang yang cukup.


b.      Teori Etologi
Menurut Korad Lorenz & Nikon Timbergen
Etologi menekankan bahwa perilaku sangat dipengaruhi oleh biologi, terkait dengan evolusi dan ditandai oleh periode penting atau peka. Konsep periode penting (critical period), adalah suatu periode tertentu yang sangat dini dalam perkembangan yang memunculkan perilaku tertentu secara optimal. Konsep etologi untuk belajar dengan cepat dan alamiah dalam satu periode waktu yang kritis yang melibatkan kedekatan dengan obyek yang dilihat bergerak pertama kali. Para Etologis adalah para pengamat perilaku yang teliti, dan mereka yakin bahwa laboratorium bukanlah setting yang baik untuk mengamati perilaku. Mereka mengamati perilaku secara teliti dalam lingkungan alamiahnya seperti : di rumah, taman bermain, tetangga, sekolah, rumah sakit dan lain-lain. Pendekatan Metodologis (Pendekatan yang memahami tingkah laku dengan setting yang alamiah).

Menurut John Bowlby
Menurut teori Etologi (Berndt, 1992) tingkah laku lekat pada anak manusia diprogram secara evolusioner dan instinktif. Sebetulnya tingkah laku lekat tidak hanya ditujukan pada anak namun juga pada ibu. Ibu dan anak secara biologis dipersiapkan untuk saling merespon perilaku. Bowlby (Hetherington dan Parke,1999) percaya bahwa perilaku awal sudah diprogam secara biologis. Reaksi bayi berupa tangisan, senyuman, isapan akan mendatangkan reaksi ibu dan perlindungan atas kebutuhan bayi. Proses ini akan meningkatkan hubungan ibu dan anak. Sebaliknya bayi juga dipersiapkan untuk merespon tanda, suara dan perhatian yang diberikan ibu. Hasil dari respon biologis yang terprogram ini adalah anak dan ibu akan mengembangkan hubungan kelekatan yang saling menguntungkan (mutuality attachment).

B.               Teori Psikodinamika
a.       Sigmund Freud
perkembangan manusia sebagai hasil dr proses konfrontasi dan akomodasi antara pertumbuhan individual dan tuntutan sosial, antara dorongan dasar manusia dan tuntutan masyarakat memusatkan perhatian pd perkembangan kepribadian-perkembangan perasaan, keyakinan, dan perilaku yg rasional maupun tidak rasional.

b.      Erik Erikson
Teori Erik Erikson tentang perkembangan manusia dikenal dengan teori perkembangan psiko-sosial. Teori perkembangan psikososial ini adalah salah satu teori kepribadian terbaik dalam psikologi. Seperti Sigmund Freud, Erikson percaya bahwa kepribadian berkembang dalam beberapa tingkatan. Salah satu elemen penting dari teori tingkatan psikososial Erikson adalah perkembangan persamaan ego. Persamaan ego adalah perasaan sadar yang kita kembangkan melalui interaksi sosial.


C.   Teori Perkembangan Kognitif
a.   Menurut Jean Piaget
Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya schemata—skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya— dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme, yang berarti, tidak seperti teori nativisme (yang menggambarkan perkembangan kognitif sebagai pemunculan pengetahuan dan kemampuan bawaan), teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan.

b.   Information Processing Theorist
Teori ini didasarkan pada gagasan bahwa manusia memproses informasi yang mereka terima, bukan hanya menanggapi rangsangan. Perspektif ini menyamakan pikiran ke komputer, yang bertanggung jawab untuk menganalisis informasi dari lingkungan. Menurut model pemrosesan informasi standar untuk perkembangan mental, mesin pikiran meliputi mekanisme perhatian untuk membawa informasi dalam, memori bekerja untuk secara aktif memanipulasi informasi, dan memori jangka panjang untuk pasif memegang informasi sehingga dapat digunakan di masa depan.

c.   Lawrence Kohlberg
Tahapan perkembangan moral adalah ukuran dari tinggi rendahnya moral seseorang berdasarkan perkembangan penalaran moralnya seperti yang diungkapkan oleh Lawrence Kohlberg.
Teori ini berpandangan bahwa penalaran moral, yang merupakan dasar dari perilaku etis, mempunyai enam tahapan perkembangan yang dapat teridentifikasi. Ia mengikuti perkembangan dari keputusan moral seiring penambahan usia yang semula diteliti Piaget, yang menyatakan bahwa logika dan moralitas berkembang melalui tahapan-tahapan konstruktif.

D.   Pandangan Teori Belajar
a. Aliran Behavior
 Menurut Waston
Watson mendefinisikan belajar sebagai proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus dapat diamati (observable) dan dapat diukur. Jadi walaupun dia mengakui adanya perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang selama proses belajar, namun dia menganggap faktor tersebut sebagai hal yang tidak perlu diperhitungkan karena tidak dapat diamati.

b. Teori Operant-Learning
Menurut Skianer
Teori ini dikembangkan oleh B.F Skinner. Menurut Skinner dalam (Dimyati Mahmud, 1989: 123) tingkah laku bukanlah sekedar respon terhadap stimulus, tetapi suatu tindakan yang disengaja atau operant. Operant ini dipengaruhi oleh apa yang terjadi sesudahnya. Jadi operant conditioning atau operant learning itu melibatkan pengendalian konsekuensi.

c. Teori Cognitive Social Learning
 Bandura
Pertama, Bandura berpendapat manusia dapat berfikir dan mengatur tingkah lakunya sendiri; sehingga mereka bukan semata-mata bidak yang menjadi objek pengaruh lingkungan. Sifat kausal bukan dimiliki sendirian oleh lingkungan, karena orang dan lingkungan saling mempengaruhi.

E.   Kontekstialisme
a.       Teori Sistem Ecological
Menurut Vygotsky
Secara umum, pendekatan konstruktivisme sosial menekankan pada konteks sosial dari pembelajaran dan bahwa pengetahuan itu dibangun dan dikontruksi secara bersama (mutual). Keterlibatan dengan orang lain membuka kesempatan bagi murid untuk mengevaluasi dan memperbaiki pemahaman mereka saat mereka bertemu dengan pemikiran orang lain dan saat mereka berpartisipasi dalam pencarian pemahaman bersama. Dengan cara ini, pengalaman dalam konteks sosial memberikan mekanisme penting untuk perkembangan pemikiran murid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar