PERTEMUAN I
A.
Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
a.
Teori Behaviorisme
Watson, Thorndike, dan skinner adalah para ahli
behaviorisme yang terkenal. Masing-masing ahli yang menganut teori ini percaya
bahwa perilaku dapat di bentuk dengan memberikan jawaban dalam bentuk kata-kata
atau pun tindakan tertentu skinner termasuk kedalam aliran behaviorisme modern
yang menulis secara ekstensif tentang anak yang dikendalikan dengan suatu
sistem dari penghargaan dan hukuman. Skinner
dalam Nixon dan gould (1999:13) identik dengan teori stimulus-respons dan operant
condition.
b.
Teori Maturationis
Teori
maturationis (kematangan) pertama kali ditemukan oleh Hall, Rousseau dan gesell
dalam Catron dan Allen (1999:6) dimana ketiganya percaya bahwa anak-anak harus
diberi kesempatan untuk ‘’berkembang’’.
c.
Teori Interaksi
Teori interaksi atau
perkembangan ditemukan oleh Piaget. Piaget dalam Catron dan Allen (1999:7-8)
percaya bahwa anak-anak itu membangun pengetahuannya melalui interaksi dengan
lingkungan.
d.
Teori Psikoanalisis
Sigmund freud, bapak dari psychodynamic
atau psychoanalytical, yang
menggambarkan perkembangan dan pertumbuhan anak-anak . Freud dalam Catron dan
Allen (1999:7) memandang manusia sebagai mkhluk biologi yang kompleks, baik
dalam hal social, emosional, dan juga sebagai suatu organism yang dapat
berfikir.
e.
Teori Pengaruh
Berbagi teori yang berbeda mengemukakan sudut pandang mereka
masing-masing dalam hal mennginterpretasikan pengamatan yang sudah mereka
laukan terhadap anak-anak ketika mereka tumbuh dan berkembang.
f.
Teori Konstruktivisme
Semiawan (2002:3-4) berpendapat bahwa pendekatan konstruktivisme
bertolak dari suatu kenyakinan bahwa belajar adalah membangun (to construct) pengetahuan itu
sendiri,setelah dicernakan dan kemudian dipahami dalam diri individu, dan
merupakan perbuatan dari dalam diri seseorang.
B.
Prinsip Pertumbuhan dan Perkembangan
v Bersifat dinamis kadang
lambat atau kadang cepat.
v Pertumbuh kembang anak
berlangsung seumur hidup.
v Setiap anak memiliki
kecepatan pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda.
v Secara relatif beraturan
mengikuti pola-pola tertentu.
v Berangsur secara sedikit
demi sedikit.
v Berlangsung dari kemampuan
yang bersifat umum menuju yang lebih khusus.
v Secara normal pertumbuhan
dan perkembangan individu mengikuti seluruh fasenya.
v Sampai batas-batas tertentu
perkembangan suatu aspek dapat dipercepat dan diperlambat.
v Pada aspek-aspek tertentu
berjalan sejajar atau berkorelasi dengan aspek lain.
v Pada saat tertentu dan dalam
bidang-bidang tertentu perkembangan pria berbeda dengan perkembangan wanita.
Perinsip-prinsip Perkembangan dan
Pertumbuhan Menurut Para Ahli :
Menurut Jean Piaget
Piaget adalah orang yang paling banyak
memperhatikan perkembangan anak-anak hingga usia 7 tahun. Ia memandang bahwa
pada setiap anak terdapat dua faktor, yaitu pengenalan dan perasaan. Keduanya
berguna untuk penyesuaian ruhani terhadap lingkungan. Katanya pula bahwa dalam
ruhani anak terdapat fungsi pikiran. Akan tetapi, kecakapan berpikir secara
logis [1]tidak dibawa anak secara lahir. Kecakapn berpikir baru timbul setelah
ia mencapai taraf perkembangan tertentu.
Menurut
J. L. Moreno
C. Pola
Pertumbuhan
Menurut Yelon (1977) :
1. Pola Chepalocaudal adalah pola pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai
dari kepala yang di tandai dengan kepala yang lebih besar.menggerak-gerakan
kepala dengan cara menggeleng-gelengkan kepalanya.
2.
Pola Proximodistal adalah
pola pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dengan menggerakan yang paling
dekat dengan pusat/ sumber tangan.
D.
Tahap Perkembangan Prenatal
Menurut Buhler :
a. Tahap Germinal
Tahap germinal (praembrionik) merupakan awal dari
kehidupan manusia. Proses ini dimulai ketika sperma melakukan penetrasi
terhadap sel telur dalam proses pembuahan yang normalnya terjadi akibat
hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan. Pada tahap ini zygote
terbentuk, kemudian bergerak ke bawah tubafalopi menuju rahim. Zygote ini
merupakan sel tunggal yang kemudian akan mengalami perkembangbiakan menjadi dua
sel identik. Sel-sel tersebut terus berkembang menjadi jutaan sel. Proses
perkembangan zygote di dalam rahim ini disebut blastosyst. Bagian luar
blastosystakan menjadi plasenta, sedangkan bagian dalam akan menjadi embrio.
Pada minggu kedua, placenta mulai terbentuk. Bagian dalam
sel memadat dan berkembang menjadi tiga lapisan yang disebut piringan embrionik
(embryonic disc), yaitu: (a) ectoderm, lapisan paling luar yang akan berkembang
menjadi kulit janin, (b) endoderm, lapisan paling dalam yang bakal menjadi
organ-organ internal, seperti sistem pernafasan, sistem pencernaan, pancreas
atau organ internal lainnya, (c) mesoderm, lapisan tengah yang berfungsi untuk
memisahkan antara kulit dalam, otot-otot, tulang, sistem sirkulasi udara maupun
pengeluaran lain (anus).
Zigote yang sudah menjadi calon makhluk hidup mulai
menempel pada dinding rahim. Proses menempel atau melekatnya zigot pada dinding
rahim setelah masa konsepsi dinamakan implantasi.
b. Tahap Embrio
Tahap embrio dimulai ketika zigot telah tertanam dengan
baik pada dinding rahim. Dalam tahap ini, system dan organ dasar bayi mulai
terbentuk dari susunan sel. Masa ini dianggap sebagai masa yang kritis karena
bentuk fisik yang saat itu berkembang pesat dapat terganggu oleh kondisi yang
kurang baik. Bila organism memperoleh perawatan intensif, maka ia akan
berkembang menjadi individu yang normal, sehat fisik maupun psikis. Sebaliknya
bila kurang memperoleh perhatian dengan baik, organism akan berkembang menjadi
individu yang abnormal, baik fisik ataupun psikis.
Diantara placenta dan bayi terdapat tiga pembuluh darah
mirip tali panjang yang disebut tali pusar. Salah satu pembuluh ini berfungsi
untuk mengangkut darah yang berisi sari makanan dan oksigen dari placenta ke
bayi, Dua saluran yang lainnya berfungsi untuk melakukan transportasi darah
yang berisi karbondioksida dan pembuangan dari bayi ke placenta. Jika kita
mengikuti perkembangan embrio, kita akan menemukan setelah empat minggu, proses
differensiasi mulai terjadi dimana sekelompok sel di dalam embrio mengubah
dirinya menjadi bentuk organ tertentu yang lebih besar.
c. Tahap Janin
Masa ini memiliki pertumbuhan yang sangat cepat. Embrio
yang berkembang menjadi janin sudah memiliki organ-organ internal (jantung,
paru-paru, usus besar dan sebagainya) dan eksternal (tangan, kaki, jari-jari
kepala) secara lengkap. Janin makin memanjang dan system organ tubuh berkembang
semakin kompleks. Hal ini akan terus berlangsung hingga organisme itu matang
dan siap untuk dilahirkan.
E.
Refleks Pada Bayi
Reflek pada bayi
·
Mencarai
·
Mengisap
·
Mono
·
menggenggam
F.
Motorik Halus dan Motorik Kasar
Menurut Denver :
Perkembangan motorik halus anak taman
kanak-kanak ditekankan pada koordinasi gerakan motorik halus dalam hal ini
berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek dengan
menggunakan jari tangan. Pada usia 4 tahun koordinasi gerakan motorik halus
anak sangat berkembang bahkan hampir sempurna. Walaupun demikian anak usia ini
masih mengalami kesulitan dalam menyusun balok-balok menjadi suatu bangunan.
Hal ini disebabkan oleh keinginan anak untuk meletakkan balok secara sempurna
sehingga kadang-kadang meruntuhkan bangunan itu sendiri. Pada usia 5 atau 6
tahun koordinasi gerakan motorik halus berkembang pesat. Pada masa ini anak
telah mampu mengkoordinasikan gerakan visual motorik, seperti mengkoordinasikan
gerakan mata dengan tangan, lengan, dan tubuh secara bersamaan,antara lain
dapat dilihat pada waktu anak menulis atau menggambar.
Perkembangan motorik kasar jasmani berupa
koordinasi gerakan tubuh, seperti berlari, berjinjit, melompat, bergantung, melempar
dan menangkap,serta menjaga keseimbangan. Kegiatan ini diperlukan dalam
meningkatkan keterampilan koordinasi gerakan motorik kasar. Pada anak usia 4
tahun, anak sangat menyenangi kegiatan fisik yang mengandung bahaya, seperti
melompat dari tempat tinggi atau bergantung dengan kepala menggelantung ke
bawah. Pada usia 5 atau 6 tahun keinginan untuk melakukan kegiatan berbahaya
bertambah. Anak pada masa ini menyenangi kegiatan lomba, seperti balapan
sepeda, balapan lari atau kegiatan lainnya yang mengandung bahaya.
PERTEMUAN II
A. Teori Biologis
a. Teori Kematangan
Menurut Arnold Gesell
Dalam Teori kematangan yang diungkapkan oleh Arnold Gesell ada 5 tahap
dalam proses perkembangan kanak-kanak.
§
Tahap pertama lahir sehingga 1 tahun iaitu 1 bulan menghasilkan tangisan
berbeda-beda untuk menyatakan kehendak berlainan seperti lapar dan popoknya
basah, 4 bulan koordinasi fisik berlaku seperti mata mengikut objek yang
bergerak, 6 bulan tangan bayi mulai menggenggam objek, 7 bulan bayi mulai duduk
dan merangkak dan 12 bulan bayi mampu berdiri dengan berpegang pada alat.
§
Tahap kedua, 1 - 2 tahun yaitu kemantangan fisik dan mental mulai
meningkat, mulai memahami makna ‘jangan’ dan pada umur 2 tahun mampu untuk
berjalan tetapi dengan bantuan. Tahap ketiga, 2-3 tahun yaitu koordinasi mata,
tangan dan kaki mulai terbentuk, bisa bercakap menggunakan kata-kata mudah dan
bisa mengurus diri seperti makan dan memakai kasut. Tahap ini kanak-kanak sudah
pandai untuk berimaginasi yaitu membentuk sesuatu dengan menggunakan permainan
yang berada di sampingnya atau di sekitar kanak-kanak tersebut. Tahap keempat,
3-4 tahun yaitu koordinasi dan kematangan fisik semakin kukuh dan bisa
mengikuti perintah ibu dan bapak. Tahap kelima, 4-5 tahun yaitu proses
berinteraksi terbentuk, mula bersosialisasi, mengemukakan soalan
berperingkat-peringkat dan bersedia untuk ke kelas prasekolah.
§
Pengawasan dari bapak ibu sangat penting supaya tidak terjadi kecelakaan
terhadap kanak-kanak. Antara psikomotor yang terlibat ialah motor kasar dan
motor halus.
Menurut Charles
Darwin
v Setiap populasi cenderung
bertambah banyak karena setiap makhluk hidup mampu berkembang biak.
v Tidak ada individu yang
identik, selalu ada variasi meskipun dalam satu keturunan
v Pertambahan populasi tidak
berlangsung secara terus menerus, tetapi dipengaruhi oleh berbagai macam faktor
pembatas antara lain makanan dan predasi
v Untuk berkembangbiak
diperlukan makanan dan ruang yang cukup.
b.
Teori Etologi
Menurut Korad Lorenz & Nikon Timbergen
Etologi menekankan bahwa perilaku sangat
dipengaruhi oleh biologi, terkait dengan evolusi dan ditandai oleh periode
penting atau peka. Konsep periode penting (critical period), adalah suatu
periode tertentu yang sangat dini dalam perkembangan yang memunculkan perilaku
tertentu secara optimal. Konsep etologi untuk belajar dengan cepat dan alamiah
dalam satu periode waktu yang kritis yang melibatkan kedekatan dengan obyek
yang dilihat bergerak pertama kali. Para Etologis adalah para pengamat perilaku
yang teliti, dan mereka yakin bahwa laboratorium bukanlah setting yang baik
untuk mengamati perilaku. Mereka mengamati perilaku secara teliti dalam
lingkungan alamiahnya seperti : di rumah, taman bermain, tetangga, sekolah,
rumah sakit dan lain-lain. Pendekatan
Metodologis (Pendekatan yang memahami tingkah laku dengan setting yang
alamiah).
Menurut John
Bowlby
Menurut teori Etologi (Berndt, 1992) tingkah laku
lekat pada anak manusia diprogram secara evolusioner dan instinktif. Sebetulnya
tingkah laku lekat tidak hanya ditujukan pada anak namun juga pada ibu. Ibu dan
anak secara biologis dipersiapkan untuk saling merespon perilaku. Bowlby
(Hetherington dan Parke,1999) percaya bahwa perilaku awal sudah diprogam secara
biologis. Reaksi bayi berupa tangisan, senyuman, isapan akan mendatangkan
reaksi ibu dan perlindungan atas kebutuhan bayi. Proses ini akan meningkatkan
hubungan ibu dan anak. Sebaliknya bayi juga dipersiapkan untuk merespon tanda,
suara dan perhatian yang diberikan ibu. Hasil dari respon biologis yang
terprogram ini adalah anak dan ibu akan mengembangkan hubungan kelekatan yang
saling menguntungkan (mutuality attachment).
B.
Teori Psikodinamika
a. Sigmund Freud
perkembangan manusia sebagai hasil dr proses
konfrontasi dan akomodasi antara pertumbuhan individual dan tuntutan sosial,
antara dorongan dasar manusia dan tuntutan masyarakat memusatkan perhatian pd
perkembangan kepribadian-perkembangan perasaan, keyakinan, dan perilaku yg
rasional maupun tidak rasional.
b.
Erik Erikson
Teori Erik Erikson tentang perkembangan manusia
dikenal dengan teori perkembangan psiko-sosial. Teori perkembangan psikososial
ini adalah salah satu teori kepribadian terbaik dalam psikologi. Seperti
Sigmund Freud, Erikson percaya bahwa kepribadian berkembang dalam beberapa
tingkatan. Salah satu elemen
penting dari teori tingkatan psikososial Erikson adalah perkembangan persamaan
ego. Persamaan ego adalah perasaan sadar yang kita kembangkan melalui interaksi
sosial.
C. Teori
Perkembangan Kognitif
a.
Menurut Jean Piaget
Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya
schemata—skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya— dalam
tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam
merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam
konstruktivisme, yang berarti, tidak seperti teori nativisme (yang
menggambarkan perkembangan kognitif sebagai pemunculan pengetahuan dan
kemampuan bawaan), teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan
kognitif kita melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap
lingkungan.
b. Information Processing Theorist
Teori ini didasarkan pada gagasan bahwa manusia
memproses informasi yang mereka terima, bukan hanya menanggapi rangsangan. Perspektif
ini menyamakan pikiran ke komputer, yang bertanggung jawab untuk menganalisis
informasi dari lingkungan. Menurut model pemrosesan informasi standar untuk
perkembangan mental, mesin pikiran meliputi mekanisme perhatian untuk membawa
informasi dalam, memori bekerja untuk secara aktif memanipulasi informasi, dan
memori jangka panjang untuk pasif memegang informasi sehingga dapat digunakan
di masa depan.
c. Lawrence
Kohlberg
Tahapan perkembangan moral adalah ukuran dari tinggi
rendahnya moral seseorang berdasarkan perkembangan penalaran moralnya seperti
yang diungkapkan oleh Lawrence Kohlberg.
Teori ini berpandangan bahwa penalaran moral, yang
merupakan dasar dari perilaku etis, mempunyai enam tahapan perkembangan yang
dapat teridentifikasi. Ia mengikuti perkembangan dari keputusan moral seiring
penambahan usia yang semula diteliti Piaget, yang menyatakan bahwa logika dan
moralitas berkembang melalui tahapan-tahapan konstruktif.
D.
Pandangan Teori Belajar
a. Aliran
Behavior
Menurut Waston
Watson
mendefinisikan belajar sebagai proses interaksi antara stimulus dan respon,
namun stimulus dan respon yang dimaksud harus dapat diamati (observable) dan
dapat diukur. Jadi walaupun dia mengakui adanya perubahan-perubahan mental
dalam diri seseorang selama proses belajar, namun dia menganggap faktor
tersebut sebagai hal yang tidak perlu diperhitungkan karena tidak dapat
diamati.
b. Teori Operant-Learning
Menurut Skianer
Teori ini dikembangkan oleh B.F Skinner. Menurut
Skinner dalam (Dimyati Mahmud, 1989: 123) tingkah laku bukanlah sekedar respon
terhadap stimulus, tetapi suatu tindakan yang disengaja atau operant. Operant
ini dipengaruhi oleh apa yang terjadi sesudahnya. Jadi operant conditioning
atau operant learning itu melibatkan pengendalian konsekuensi.
c. Teori Cognitive Social Learning
Bandura
Pertama, Bandura berpendapat manusia dapat
berfikir dan mengatur tingkah lakunya sendiri; sehingga mereka bukan
semata-mata bidak yang menjadi objek pengaruh lingkungan. Sifat kausal bukan dimiliki sendirian oleh
lingkungan, karena orang dan lingkungan saling mempengaruhi.
E. Kontekstialisme
a.
Teori Sistem Ecological
Menurut Vygotsky
Secara umum, pendekatan konstruktivisme sosial
menekankan pada konteks sosial dari pembelajaran dan bahwa pengetahuan itu
dibangun dan dikontruksi secara bersama (mutual). Keterlibatan dengan orang
lain membuka kesempatan bagi murid untuk mengevaluasi dan memperbaiki pemahaman
mereka saat mereka bertemu dengan pemikiran orang lain dan saat mereka
berpartisipasi dalam pencarian pemahaman bersama. Dengan cara ini, pengalaman
dalam konteks sosial memberikan mekanisme penting untuk perkembangan pemikiran
murid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar