Rabu, 20 Maret 2013

Mareza Khairunnisa (Pertemuan 2)




1.       Teori Biologis

 Menurut Konkrad Lorenz (1903-1989 seorang zoologist), teorinya menekankan bahwa perilaku sangat dipengaruhi oleh biologis yang erat hubungannya dengan evolusi dan dikarakteristikan dengan masa sensitive. Konsep yang penting dalam teori ini adalah “imprinting”. Imprinting adalah perubahan cepat, pembelajaran yang sudah diwariskan dalam periode kritis tertentu yang melibatkan kedekatan dengan objek yang pertama kali dilihat.

2.       Teori Kematangan

Teori ini merupakan tindakan lanjut dari teori Rousseau yang menyatakan bahwa perilaku merupakan hasil dari rancangan fisik yang berasal dari rancangan individu. Pencetus teori kematangaan ini adalah Arnold Gesell (1880-1961)

3.       Teori Etologis

John bowlby menyatakan bahwa kelekatan pada pengasuh selama satu tahun pertama kehidupan memiliki konsekuensi penting sepanjang hidup.  Dalam pandanganny, jika kelekatan ini positif dan aman, seseorang mempunyai dasar  untuk berkembang menjadi individu yang kompeten yang memiliki hubungan social positif dan menjadi matang secara emosional.
Charles Darwin. Darwin berpendapat bahwa diantara anggota-anggota sebuah spesies, terdapat variasi yang tak terhitung jumlahnya dan diantara anggota yang bermacam-macam itu hanya kelompok tertentu yang berhasil bertahan hidup yang bisa menghasilkan keturunannya.

4.       Teori Psikososial

Erikson menerima dan mengikuti teori Freud tentang struktur psikologis, kesadaran dan ketidaksadaran, dorongan, tahap-tahap perkembangan psikoseksual, dan metodologi analisis. Namun, Erikson menambahkan teori Freud tersebut dengan 8 tahap perkembangan psiko-sosial, yaitu : Trust vs Mistrust (Masa Bayi), Autonomy vs Shame/Doubt (1 – 3 Tahun), Initiative vs Guilt (Masa Prasekolah 3 – 5 Tahun), Industry vs Inferiority (6 – Remaja) , Identity vs Identity Diffusion (10 – 20 Tahun), Intimacy and Solidarity vs Isolation (20-an, 30-an), Generativity vs Self-Absorption (40an, 50-an), Integrity vs Despair (60 Tahun keatas).

5.       Teori Psikodinamika

S. Freud menyatakan bahwa dalam perkembangna  manusia ia memiliki dua pendapat pokok. Pertama, beberapa tahun pertama dalam kehidupan manusia (0 – 5 tahun) merupaka masa yang paling penting dalam pembentukan kepribadian individu. Kedua, perkembangan manusia melibatkan tahap perkembangan psiko-seksual yang terbagi menjadi 5 tahap yaitu :
 Tahap Oral (lahir – 1,5 tahun)     : kesenanga bayi terpusat pada mulut
 Tahap Anal (1,5 – 3 tahun)          : kesenangan anak terfokus pada anus
 Tahap Phallic (3 – 6 tahun)          : kesenangan anak tefokus pada kelamin
 Tahap Laten (6 – masa puber)    : anak menekan keinginan seksual dan mengembangkan keterampilan social dan intelektual.
 Tahap Genital (masa puber)        : saat kebangkitan seksual, sumber kesenangan seksual menjadi seseorang diluar keluarga.

6.       Teori Perkembangan Kognitif

Ø  Menurut Jean Piaget (1896 – 1980), anak aktif menkonstruk pemahaman mereka tentang dunia dan ada empat tahapan perkembangan kognitif yaitu :
  • Tahapan Sensorimotor (0 – 2 tahun)       : bayi membangun pemahaman mengenai dunia dengan mengakomodasikan pengalaman sensoris dengan tindakan fisik. Bayi mengalami kemajuan dari tindakan reflex sampai mulai menggunakan pikiran simbolis hingga akhir tahap.
  • Tahapan Praoperasional (2 – 7 tahun)   : anak mulai menjelaskan dunia dengan kata – kata dan gambar. Kata – kata dan gambar ini mencerminkan meningkatkan pemikiran simbolis dan              melampaui hubungan informasi sensoris dan tindakan fisik.
  • Tahapan Operasional Konkret (7 – 11 tahun)      : anak sekarang sudah dapat menalar secara logis mengenai kejadian konkret dan menggolongkan benda ke tempat yang berbeda – beda.
  • Tahapan Operasional Formal (11 – dewasa)        : remaja melakukan penalaran dengan cara yang lebih abstrak, idealis, dan logis.
Ø  Teori Pemrosesan Informasi. Suatu teori yang menekankan bahwa individu memanipulasi, memantaunya, dan menggunakan startegi terhadapnya. Menurut teori ini individu mengembangkan kapasitas pemrosesan informasi yang meningkat secara bertahap, yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang makin kompleks (Birney dkk, 2005; Munakata, 2006).

Ø  Teori Perkembangan Moral. Teori perkembanga Moral dari Kohlberg merupakan penyempurnaan dari pendapat piaget. Dia menyatakan perkembangan moral hanya melalui 2 fase, yaitu:
         1. Pemahaman bahwa perilakunya salah di peroleh melalui konskuensi yg didapat sebagai akibatnya.
         2.  Anak yang lebih besar usianya akan menilai perilaku salah berdasarkan pada niat                                         yang mendasari.

7.       Pandangan Teori Belajar
  • Aliran Behaviorisme. John Watson berpendapat bahwa perilaku harus merupakan unsur subyek tunggal psikologi. Behaviorisme merupakan aliran revolusioner, kuat dan berpengaruh serta memiliki akar sejarah yang cukup dalam.
  •  Teori Cognitive-social learning (Bandura). Teori ini menjelaskan perilaku manusia dalam hal interaksi timbale balik yang berkesinambungantara kognitif, perilaku, dan pengaruh lingkungan.
  •  Teori Operant Learning  Dalam operant learning Skinner (1938), konsekuensi perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas terjadinya perilaku tersebut. Perilaku yang diikuti dengan stimulus yang menyenangkan akan lebih mungkin terjadi lagi, tetapi perilaku yang diikuti oleh stimulus hukuman lebih tidak mungkin terjadi lagi. Jadi operant learning itu melibatkan pengendalian konsekuensi.
8.       Teori Ekologi

Menurut pandangan Bronfenbrenner perkembangan dipengaruhi oleh 5 sistem, yaitu :
  • Mikrosistem      : lingkungan dimana individu tinggal. Ini meliputi keluarga seseorang, teman sebaya, sekolah, dan tetangganya
  • Mesosistem       : mencangkup hubungan antar mikrosistem, atau hubungan antar konteks. Contohnya, hubungan pengalaman dalam keluarga dan pengalaman dalam sekolah.
  • Ekosistem           : terlibat saat pengalaman dalam lingkungan social lain dimana individu tidak mempunyai peran aktif/mempengaruhi apa yang dialami individu dalam konteks langsung.
  • Mikrosistem      : mencangkup budaya dimana seseorang tinggal. Budaya merupakan pola perilaku, keyakinan, dan produk lain dari sekelompok orang yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
  • Kronosistem      : mencangkup pembuatan pola kejadian lingkungan dan transisi sepanjang kehidupan. Contohnya, pengaruh negative perceraian pada anak seringkali memuncak pada tahun pertama setelah perceraian (Hetherington, 1993, 2000).
9.       Teori vygotsky

Teori vygotsky adalah teori kognitif yang mengutamakan bagaimana interaksi social dan budaya menuntun perkembangan kognitif.

Oedipus Kompleks pada Anak Laki-laki
Dorongan incest dengan ibu serta sikap menentang terhadap ayah menyebabkan anak laki-laki konflik dengan orang tuanya, terutama ayah. Ia mengkhayalkan bahwa ayah akan melukainya, dan hal ini sering disertai ancaman ayah yang keras yang menyebabkan munculnya dikastrasi. (kecemasan akan dikebiri). Dikastrasi ini menyebabkan ditekannya keinginan seksual terhadap ibu dan rasa permusuhan terhadap ayah. Hal ini juga menjadi cara anak laki-laki mengindentifikasikan diri terhadap ayah. Dengan mengidentifikasikan diri terhadap ayah, anak laki-laki mendapatkan dua macam manfaat yaitu memperoleh pemuasan dorongan seksualnya terhadap ibu dan rasa erotisnya yang berbahaya terhadap ibu tertutupi oleh sikap menurut dan sayang terhadap ibu.

Oedipus Kompleks pada Anak Perempuan
Anak perempuan mengganti obyek cintanya yaitu ibu kepada ayah. Hal ini sebagai pengalaman traumatisnya yaitu anak laki-laki memiliki alat-alat kelamin yang sempurna sedang dia tidak, hal tersebut mirip dengan dikastrasi yaitu anak perempuan beranggapan bahwa ibulah yang bertanggung jawab terhadap keadaan yang demikian itu dan ia mentransfer cintanya kepada ayah, karena ayah memiliki organ yang dia inginkan, atau yang biasa disebut dengan penis envy.












Referensi :

Nuryanti, Lusi. 2008. Psikologi Anak. Jakarta: PT Indeks
Pratisti, Wiwien Dina. 2008. Psikologi Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks
Santrock, John W. 2007. Perkembangan Anak.Jakarta: Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar