Rabu, 20 Maret 2013

Khoirul Ummah (Pertemuan 1)



PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK MENURUT BEBERAPA PARA AHLI
                Sejak terjadinya konsepsi sampai menjelang mati, manusia senantiasa akan mengalami perubahan karena adanya pertumbuhan dan perkembangan. Menilik tentang pengertian dari pertumbuhan dan perkembangan, sebagian besar para ahli menganggap perkembangan sebagai proses yang berbeda dari pertumbuhan.Beberapa definisi pertumbuhan dan perkembangan menurut para ahli antara lain:
Ø  Siti Rahayu H. membicarakan bahwa pertumbuhan menunjuk pada arti yang kuantitatif / jasmaniah, misalnya bertambah besar badan si anak, panjang tangan dna kaki, lingkar kepala, dll. Sedangkan perkembangan mengandung arti yang kwalitatif / psikologis, misalnya perkembangan berpikir, kemampuan penyesuaian dan bahasa.
Ø  Kartini Kartono mendefinisikan pengertian pertumbuhan dan perkembangan sebagai perubahan secara fisiologis, sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam passage )peredaran waktu) tertentu. Dan perkembangan didefinisikan sebagai perubahan-perubahan psiko-fisik sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi psikid dan fisik pada anak.
Ø  Crow and Crow berpendapat bahwa pertumbuhan pada umumnya terbatas pengertiannya pada perubahan-perubahan struktural dan fifiologis. Sedangkan perkembangan bersangkutan erat dengan baik pertumbuhan maupun potensi-potensi dari tingkah laku yang sensitif terhadap rangsangan-rangsangan lingkungan.
Ø  Karl C. Garrison meskipun tidak secara eksplisit menunjukkan perbedaan kedua istilah tersebut, akan tetapi tersirat juga dalam bahasannya bahwa pertumbuhan menyangkut ada dan bertambahnya sesuatu aspek tertentu, sedangkan perkembangan dikenakan pada kekomplekan pada pertambahan itu.
Ø  H. C. Witherington dalam bukunya yang diterjemahkan oleh M. Bukhari men guraikan makna pertumbuhan sebgaai sutau sifat umum dari seluruh organisme, seluruh persomalitas atau kepribadian. Sedangkan perkembangan sebagai suatu bagian dari pertumbuhan menunjuk pada perluasan fungsi-fungsi secara terperinci.
Ø  Tidak ketinggalam pemdapat para ahli biologi yang pernah dirangkum oleh Drs. H. M. Arifin, M. Ed., bahwa pertumbuhan diartikan sebagai suatu pertambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensif tubuh serta sebagainya. Sedangkan perkembangan menunjuk pada perubahan-perubahan dalam bentuk / bagian tubuh integrasi pelbagai bagiannya ke dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhan itu berlangsung

A. Berbagai Pandangan Mengenai Perkembangan Fisik - Motorik Anak
            Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang komples dan sangat mengagumkan. Perkembangan fisik manusia terjadi mengikuti prinsip Chepalocaudal , yaitu bahwa kepala dan bagian atas tubuh berkembang lebih dahulu, sehingga bagian atas tampak lebih besar daripada bawah. Penelitian terbaru tentang aspek perkembangan fisik seseorang menunjukkan bahwa saat ini baik orang dewasa maupun anak- anak memiliki tinggi dan berat badan yang lebih besar dibandingkan dengan orang- orang pada generasi sebelumnya .
Kuhlen dan Thomshon. 1956 (Yusuf, 2002) mengemukakan bahwa perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu :
1. Sistem syaraf yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi.
2. Otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik.
3. Kelenjar endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti     pada remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis.
4. Struktur fisik/tubuh yang meliputi tinggi, berat dan proposi.
            Usia emas dalam perkembangan motorik adalah middle childhood atau masa anak-anak, seperti yang diungkapkan Petterson (1996)
During middle childhood, the body and brain undergo important growth changes, leading to better motor coordinator, greater strength and more skilfull problem-solving. Health and nutrition play an important part in these biological developments.
                Pada usia ini, kesehatan fisik anak mulai stabil. Anak tidak mengalami sakit seperti uasia sebelumnya. Hal ini menyebabkan perkembangan fisik jadi lebih maksimal dari pada usia sebelumnya.
The period of middle childhood, from age six to age twelve is, also remarkably free from desease. The average child suffers fewer bouts of illness than during the years before school entry, and the risk of death for a contemporary Australian or New Zealand child is lower than at any earlier or later period during the life span. (Petterson, 1996)
            Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik anak. Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus. Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu sendiri. Contohnya kemampuan duduk, menendang, berlari, naik-turun tangga dan sebagainya.Sedangkan motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya. Kedua kemampuan tersebut sangat penting agar anak bisa berkembang dengan optimal.
            Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh organ otak. Otak lah yang mengontrol setiap gerakan yang dilakukan anak. Semakin matangnya perkembangan sistem syaraf otak yang mengatur otot memungkinkan berkembangnya kompetensi atau kemampuan motorik anak . Perkembangan motorik anak dibagi menjadi dua:
1. Keterampilan atau gerakan kasar seperti berjalan, berlari, mmelompat, naik turun tangga.
2. Keterampilan motorik halus atau keterampilan manipulasi seperti menulis, menggambar, memotong, melempar dan menagkap bola serta memainkan benda-benda atau alat-alat mainan.
            Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan. Beberapa pengaruh perkembangan motorik terhadap konstelasi perkembangan individu dipaparkan oleh Hurlock (1996) sebagai berikut:
1. Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang. Seperti anak merasa senang dengan memiliki keterampilan memainkan boneka, melempar dan menangkap bola atau memainkan alat-alat mainan.
2. Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya pada bulan-bulan pertama dalam kehidupannya, ke kondisi yang independent. Anak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan menunjang perkembangan rasa percaya diri.
3. Melalui perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah. Pada usia prasekolah atau usia kelas-kelas awal Sekolah Dasar, anak sudah dapat dilatih menulis, menggambar, melukis, dan baris-berbaris.
4. Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain atau bergaul dengan teman sebayannya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan terkucilkankan atau menjadi anak yang fringer (terpinggirkan)
5. Perkembangan keterampilan motorik sangat penting bagi perkembangan self-concept atau kepribadian anak.
            Perkembangan motorik berbeda dari setiap individu, ada orang yang perkembangan motoriknya sangat baik, seperti para atlit, ada juga yang tidak seperti orang yang memiliki keterbatasan fisik. Gender pun memiliki pengaruh dalam hal ini, sesuai dengan pendapat Sherman (1973) yang menyatakan bahwa anak perempuan pada usia middle childhood kelenturan fisiknya 5% - 10% lebih baik dari pada anak laki-laki, tapi kemampuan fisik atletis seperti lari, melompat dan melempar lebih tinggi pada anak laku-laki dari pada perempuan.
            Perkembangan motorik beriringan dengan proses pertumbuhan secara genetis atau kematangan fisik anak, Motor development comes about through the unfolding of a genetic plan or maturation (Gesell, 1934 dalam Santrock, 2007). Anak usia 5 bulan tentu saja tidak akan bisa langsung berjalan. Dengan kata lain, ada tahapan-tahapan umum tertentu yang berproses sesuai dengan kematangan fisik anak.
            Teori yang menjelaskan secara detail tentang sistematika motorik anak adalah Dynamic System Theory yang dikembangkan Thelen & whiteneyerr. Teori tersebut mengungkapkan bahwa untuk membangun kemampuan motorik anak harus mempersepsikan sesuatu di lingkungannya yang memotivasi mereka untuk melakukan sesuatu dan menggunakan persepsi mereka tersebut untuk bergerak. Kemampuan motorik merepresentasikan keinginan anak. Misalnnya ketika anak melihat mainan dengan beraneka ragam, anak mempersepsikan dalam otaknnya bahwa dia ingin memainkannya. Persepsi tersebut memotivasi anak untuk melakukan sesuatu, yaitu bergerak untuk mengambilnya. Akibat gerakan tersebut, anak berhasil mendapatkan apa yang di tujunya yaitu mengambil mainan yang menarik baginya.
            Selain berkaitan erat dengan fisik dan intelektual anak, kemampuan motorik pun berhubungan dengan aspek psikologis anak. Kemampuan fisik berkaitan erat dengan self-image anak. Anak yang memiliki kemampuan fisik yang lebih baik di bidang olah raga akan menyebabkan dia dihargai teman-temannya . Hal tersebut juga seiring dengan hasil penelitian yang dilakukan Ellerman, 1980 (Peterson, 1996) bahwa kemampuan motorik yang baik berhubungan erat dengan self-esteem.


Perkembangan menurut hurlock
Perkembangan menurut hurlock adalah sebagai berikut :
Ø  Mempelajari keterampilan fisik yang di perlukan untuk permainan-pernainan yang umum dilakukan anak-anak
Ø  Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai individu yang sedang tumbuh
Ø  Belajar menyesuaiakan diri dengan teman-teman sebaya

Perkembangan menurut collins
menurut collins, perkembangan berupa :
Ø  Aspek fisik                 : meningkatkan kekuatan dan koordinasi otot
Ø  Aspek koognisi           : pada taraf operasional konkret
Ø  Aspek sosial               : mencapai bentuk relasi yang tepat dengan keluarga,teman,dan                                 lingkungan.

Perkembangan Motorik Kasar dan Perkembangan Motorik Halus
Perkembangan Motorik Kasar dan Perkembangan Motorik Halus

1.Perkembangan Motorik Kasar

Tugas perkembangan jasmani berupa koordinasi gerakan tubuh, seperti berlari, berjinjit, melompat, bergantung, melempar dan menangkap,serta menjaga keseimbangan. Kegiatan ini diperlukan dalam meningkatkan keterampilan koordinasi gerakan motorik kasar. Pada anak usia 4 tahun, anak sangat menyenangi kegiatan fisik yang mengandung bahaya, seperti melompat dari tempat tinggi atau bergantung dengan kepala menggelantung ke bawah. Pada usia 5 atau 6 tahun keinginan untuk melakukan kegiatan berbahaya bertambah. Anak pada masa ini menyenangi kegiatan lomba, seperti balapan sepeda, balapan lari atau kegiatan lainnya yang mengandung bahaya.

2. Perkembangan Gerakan Motorik Halus

Perkembangan motorik halus anak taman kanak-kanak ditekankan pada koordinasi gerakan motorik halus dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek dengan menggunakan jari tangan. Pada usia 4 tahun koordinasi gerakan motorik halus anak sangat berkembang bahkan hampir sempurna. Walaupun demikian anak usia ini masih mengalami kesulitan dalam menyusun balok-balok menjadi suatu bangunan. Hal ini disebabkan oleh keinginan anak untuk meletakkan balok secara sempurna sehingga kadang-kadang meruntuhkan bangunan itu sendiri. Pada usia 5 atau 6 tahun koordinasi gerakan motorik halus berkembang pesat. Pada masa ini anak telah mampu mengkoordinasikan gerakan visual motorik, seperti mengkoordinasikan gerakan mata dengan tangan, lengan, dan tubuh secara bersamaan,antara lain dapat dilihat pada waktu anak menulis atau menggambar.

Referensi

http://mantap.yu.tl
http://hbis.wordpres.com/2009/24/perkembngan aspek fisik motorik kognitif bahasa moral sosialnemosi dan agama dari bayi hingga anak-anak/html.23-10-10/12:46
Nuryanti  lusi.2008.psikologi anak.Jakarta.PT INDEKS
Pratisi dinar wiwien.2008.psikologi anak usia dini.Jakarta.PT INDEKS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar