Teori-Teori
Tentang Perkembangan
1. Teori-Teori Biologis
a. Teori Kematangan
-
Menurut Arnold
Gesell (1880-1961) terdapat dua hal penting dalam perkembangan seorang anak
bahwa anak merupakan produk dari lingkungan. Namun secara fundamental, perkembangan
anak ditentukan oleh unsure dari dalam yang sering disebut dengan gen. Semakin
tbertambah usia seseorang akan menjadi semakin matang. (Pratisti.2008:32)
b. Teori Etologis
-
Menurut John
Bowlby (1969-1989) menyatakan bahwa kelekatan pada pengasuh selama satu tahun
pertama kehidupan memiliki konsekuensi penting sepanjang hidup.
(Santrock.2012:55)
c. Teori Charles
Darwin
Tahun 1858 Darwin mempublikasikan The Origin yang memuat 2 teori
utama yaitu:
1. Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies lain yang hidup
di masa lampau.
2. Evolusi terjadi melalui seleksi alam.
Menurut Darwin, agen tunggal penyebab
terjadinya evolusi adalah seleksi alam. Seleksi alam adalah “process of
preserving in nature favorable variations and ultimately eliminating those that
are ‘injurious’”. (http://grelovejogja.wordpress.com/2007/12/03/teori-evolusi-charles-darwin/)
2. Teori-Teori Psikodinamika
a. Menurut Sigmund Freud kepribadian dewasa kita
ditentukan oleh cara kita menyelesaikan konflik antara sumber kesenangan awal
ini mulut, anus, dan kelamin dan tuntutan kenyataan. Karena Freud menekankan
pada motivasi seksual, tahap-tahapnya disebut sebagai tahap perkembangan
psikoseksual yang terdiri dari 5 tahap yaitu :
1. Tahap oral terjadi selama 18 bulan pertama kehidupan,
di mana kesenangan bayi terpusat di sekitar mulut.
2. Tahap anal terjadi antara umur 11/2 dan 3 tahun, di
mana kesenangan terbesar anak melibatkan anus atau fungsi pembuangan yang
dihubungkan dengannya.
3. Tahap phallic terjadi antara umur 3 hingga 6 tahun, di
mana kesenangan terfokus pada alat kelamin saat anak laki-laki dan perempuan
menyadari bahwa manipulasi diri itu menyenangkan.
4. Tahap latencyterjadi antara sekitar usia 6 tahun
hingga masa puber. Selama periode ini anak menekan seluruh minat seksual dan
mengembangkan keterampilan sosial dan intelektual.
5. Tahap genital terjadi mulai masa puber dan seterusnya.
Tahap genital adalah saat kebangkitan seksual sumber kesenangan seksual
sekarang didapat dari seseorang di luar keluarga. (Santrock.2012:44)
b. Dalam teori Erik Erikson, 8 tahap perkembangan
berkembang sepanjang kehidupan, yaitu:
1. Kepercayaan vs ketidakpercayaan adalah yang dialami
pada tahun pertama kehiduapan. Rasa percaya melibatkan rasa nyaman secara fisik
dan tidak ada rasa takut atau kecemasan akan masa depan.
2. Otonomi vs rasa malu dan ragu-ragu tahap ini terjadi
pada masa bayi akhir dan masa kanak-kanak awal.
3. Inisiatif vs rasa bersalah tahap perkembangan ini
terjadi selama tahun prasekolah.
4. Kerja keras vs rasa inferior terjadi disekitar tahun
sekolah dasar.
5. Identitas vs kebingungan identitas yang dialami
seseorang selama masa remaja.
6. Keintiman vs isolasi yang dialami seseorang selama
masa dewasa awal.
7. Generativitas vs stagnasi yang dilami seseorang pada
masa dewasa tengah.
8. Integritas vs keputusasaan yang dialami seseorang pada
masa dewasa akhir. (Santrock.2012:46-47)
3. Teori Perkembangan Kognitif
a. Teori Piaget
Teori piaget adalah kisah terpadu yang
menjelaskan bagaimana faktor biologis dan pengalaman membentuk perkembangan
kognitif. Piaget yakin bahwa proses-proses penting tersebut meliputi skema,
asimilasi, akomodasi, organisasi, keseimbangan, dan penyeimbangan. (Santrock.
2007:243)
-
Asimilasi adalah
penggabungan informasi baru ke dalam pengetahuan yang ada (skema).
-
Akomodasi adalah
pembentukan skema agar sesuai dengan informasi dan pengalaman baru.
-
Organisasi
atdalah pengelompokan perilaku-perilaku dan pemikiran-pemikiran yang terisolasi
ke dalam sistem yang lebih teratur dan lebih tinangggi.
-
Penyeimbangan
adalah suatu mekanisme yang diajukan piaget untuk menjelaskan bagaimana
anak-anak berpindah dari satu tahapan pemikiran ke tahapan pemikiran
berikutnya.
Tahapan perkembangan kognitif menurut
piaget adalah:
1. Tahapan sensorimotor (0-2 tahun)
2. Tahapan praoperasional (2-7 tahun)
3. Tahapan kongkret operasional (7-11 tahun)
4. Tahapan formal operasional (11-dewasa)
b. Teori Lev Vygotsky
Keyakinan Vygotsky akan pentingnya pengaruh
sosial (khususnya pengajaran) pada perkembangan kognitif anak direfleksikan
dalam konsepnya mengenai zona perkembangan proksimal.
Tiga pokok pandangan Vygotsky
1. Keterampilan kognitif anak dapat dipahami apabila
mereka dianalisa dan diintrepretasi.
2. Keterampilan kognitif dijembatani oleh kata, bahasa,
dan forms of discourse yang berfungsi sebagai media psikologis untuk
menfasilitasi dan transformasi aktifitas mental.
3. Keterampilan kognitif berasal dan terikat dengan
hubungan sosial dan kebudayaan. (Santrock. 2007:264)
c. The Information-Processing Approach
Teori ini menekankan bahwa seseorang
melakukan manipulasi informasi, mengawasi, dan melakukan strategi terhadap
informasi tersebut. Fokus utama dalam teori ini adalah memori dan berfikir.
(Artikel berjudul Teori-Teori perkembangan)
d. Teori Perkembangan moral dari Kohlberg merupakan
penyempurnaan dari pendapat piaget. Dia menyatakan perkembangan moral hanya
melalui dua fase yaitu:
1. Pemahaman bahwa perilakunya salah diperoleh melalui
konsekuensi yang didapat sebagai akibatnya.
2. Anak yang lebih besar usianya akan menilai perilaku
salah berdasar pada niat yang mendasari. (Pratisti.2008:42)
4. Pandangan Teori Belajar
a. Teori dan Konsep Behaviorisme dari Watson
Teori belajar S-R
(stimulus – respon) yang langsung ini disebut juga dengan koneksionisme menurut
Thorndike, dan behaviorisme menurut Watson, namun dalam perkembangan besarnya koneksionisme
juga dikenal dengan psikologi behavioristik. Pada umumnya teori belajar yang termasuk ke
dalam keluarga besar behaviorisme memandang manusia sebagai organisme yang
netral-pasif-reaktif terhadap stimuli di sekitar lingkungannya.
Syarat terjadinya
proses belajar dalam pola hubungan S-R ini adalah adanya unsur: dorongan
(drive), rangsangan (stimulus), respons, dan penguatan (reinforcement).
Ada tiga kelompok model
belajar yang sesuai dengan teori belajar behaviorisme ini, yaitu yang menurut
namanya disebut sebagai hubungan stimulus-respons (S-R bond), pembiasaan
tanpapenguatan (conditioning with no reinforcement), dan pembiasaan dengan
penguatan (conditioning through reinforcemant). Ada satu lagi teori
belajar yang masih menganut paham behaviorisme ini adalah teori belajar
sosial dari Bandura. (adlibae.wordpress.com/2010/03/24/teori-belajar-behavioristik-john-watson-1878-1958/)
b. Belajar menurut pandangan B. F. Skinner (1958) adalah
suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara
progresif. Menurut Skinner dalam belajar ditemukan hal-hal berikut:
1. Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan
respons belajar
2. Respons si pelajar
3. Konsekwensi yang bersifat menggunakan respons
tersebut, baik konsekwensinya sebagai hadiah maupun teguran atau hukuman.
(Sagala.2012:14)
c. Menurut Albert Bandura dan Walter Mischel teori
belajar sosial ini adalah pembentuk perilaku sosial adalah adanya proses
imitasi atau proses meniru. (Pratisti.2008:38)
5. Kontekstualisme
-
Menurut Vygotsky kontekstualisme dalam epislemolsogis adalah suatu paham
dalam filsafat pengetahuan. Paham ini beranggapan bahwa kebenaran dari sebuah
pernyataan tergantung dari konteks mana dia dinyatakan. Kontekstualisme dalam
pengetahuan merupakan argument yang baik untuk menghadang argument skeptic. (http://www.slideshare.net/damarufi/teori-vygotsky-dan-kaum-kontekstualisme)
Vygotsky menjelaskan
bahwa bermain merupakan alat Zone Proximal Development (ZPD) yang berguna
membantu dirinya sendiri untuk mencapai tingkatan yang lebih tinggi dalam
memfungsikan kemampuannya.ZPD adalah kondisi transisi anak yang membutuhkan
pijakan untuk naik ke tahap berikutnya scaffolding atau berupa dukungan dari
orang yang lebih ahli untuk meraih apa yang mereka capai.
- Teori sistem ekologi
adalah teori yang dikembangkan olehUrie Bronfenbrenner yang focus utamanya
adalah pada konteks sosial dimana anak tinggal dan orang-orang yang
mempengaruhi perkembangan anak.
(http://id.m.wikipedia.org/wiki/teori_sistem_ekologi)
Sumber:
Pratisti Dinar Wiwien.2008.Psikologi Anak Usia Dini.Jakarta:Penerbit
PT Indeks
Sagala
Syaiful.2012.konsep dan makna perkembangan.Bandung:Penerbit Alfabeta
Santrock W John.2007.Ilmu Perkembangan Anak.Jakarta:Penerbit
Erlangga
Santrock W
John.2012.Perkembangan Masa Hidup.Jakarta:Penerbit Erlangga
http://grelovejogja.wordpress.com/2007/12/03/teori-evolusi-charles-darwin/, diakses pada tanggal 18 Maret 2013
adlibae.wordpress.com/2010/03/24/teori-belajar-behavioristik-john-watson-1878-1958/, diakses pada tanggal 18 Maret 2013
http://www.slideshare.net/damarufi/teori-vygotsky-dan-kaum-kontekstualisme, diakses pada tanggal 18 Maret 2013
http://id.m.wikipedia.org/wiki/teori_sistem_ekologi, diakses pada tanggal 18 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar