Rabu, 20 Maret 2013

Lugina Fitria Hakim (pertemuan 2)


Teori-Teori Tentang Perkembangan
1.    Teori-Teori Biologis
a.    Teori Kematangan
-       Menurut Arnold Gesell (1880-1961) terdapat dua hal penting dalam perkembangan seorang anak bahwa anak merupakan produk dari lingkungan. Namun secara fundamental, perkembangan anak ditentukan oleh unsure dari dalam yang sering disebut dengan gen. Semakin tbertambah usia seseorang akan menjadi semakin matang. (Pratisti.2008:32)
b.    Teori Etologis
-       Menurut John Bowlby (1969-1989) menyatakan bahwa kelekatan pada pengasuh selama satu tahun pertama kehidupan memiliki konsekuensi penting sepanjang hidup. (Santrock.2012:55)
c.    Teori Charles Darwin
Tahun 1858 Darwin mempublikasikan The Origin yang memuat 2 teori utama yaitu:
1. Spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies lain yang hidup di masa lampau.
2. Evolusi terjadi melalui seleksi alam.
Menurut Darwin, agen tunggal penyebab terjadinya evolusi adalah seleksi alam. Seleksi alam adalah “process of preserving in nature favorable variations and ultimately eliminating those that are ‘injurious’”. (http://grelovejogja.wordpress.com/2007/12/03/teori-evolusi-charles-darwin/)

2.    Teori-Teori Psikodinamika
a.    Menurut Sigmund Freud kepribadian dewasa kita ditentukan oleh cara kita menyelesaikan konflik antara sumber kesenangan awal ini mulut, anus, dan kelamin dan tuntutan kenyataan. Karena Freud menekankan pada motivasi seksual, tahap-tahapnya disebut sebagai tahap perkembangan psikoseksual yang terdiri dari 5 tahap yaitu :
1.    Tahap oral terjadi selama 18 bulan pertama kehidupan, di mana kesenangan bayi terpusat di sekitar mulut.
2.    Tahap anal terjadi antara umur 11/2 dan 3 tahun, di mana kesenangan terbesar anak melibatkan anus atau fungsi pembuangan yang dihubungkan dengannya.
3.    Tahap phallic terjadi antara umur 3 hingga 6 tahun, di mana kesenangan terfokus pada alat kelamin saat anak laki-laki dan perempuan menyadari bahwa manipulasi diri itu menyenangkan.
4.    Tahap latencyterjadi antara sekitar usia 6 tahun hingga masa puber. Selama periode ini anak menekan seluruh minat seksual dan mengembangkan keterampilan sosial dan intelektual.
5.    Tahap genital terjadi mulai masa puber dan seterusnya. Tahap genital adalah saat kebangkitan seksual sumber kesenangan seksual sekarang didapat dari seseorang di luar keluarga. (Santrock.2012:44)
b.    Dalam teori Erik Erikson, 8 tahap perkembangan berkembang sepanjang kehidupan, yaitu:
1.    Kepercayaan vs ketidakpercayaan adalah yang dialami pada tahun pertama kehiduapan. Rasa percaya melibatkan rasa nyaman secara fisik dan tidak ada rasa takut atau kecemasan akan masa depan.
2.    Otonomi vs rasa malu dan ragu-ragu tahap ini terjadi pada masa bayi akhir dan masa kanak-kanak awal.
3.    Inisiatif vs rasa bersalah tahap perkembangan ini terjadi selama tahun prasekolah.
4.    Kerja keras vs rasa inferior terjadi disekitar tahun sekolah dasar.
5.    Identitas vs kebingungan identitas yang dialami seseorang selama masa remaja.
6.    Keintiman vs isolasi yang dialami seseorang selama masa dewasa awal.
7.    Generativitas vs stagnasi yang dilami seseorang pada masa dewasa tengah.
8.    Integritas vs keputusasaan yang dialami seseorang pada masa dewasa akhir. (Santrock.2012:46-47)

3.    Teori Perkembangan Kognitif
a.    Teori Piaget
Teori piaget adalah kisah terpadu yang menjelaskan bagaimana faktor biologis dan pengalaman membentuk perkembangan kognitif. Piaget yakin bahwa proses-proses penting tersebut meliputi skema, asimilasi, akomodasi, organisasi, keseimbangan, dan penyeimbangan. (Santrock. 2007:243)
-       Asimilasi adalah penggabungan informasi baru ke dalam pengetahuan yang ada (skema).
-       Akomodasi adalah pembentukan skema agar sesuai dengan informasi dan pengalaman baru.
-       Organisasi atdalah pengelompokan perilaku-perilaku dan pemikiran-pemikiran yang terisolasi ke dalam sistem yang lebih teratur dan lebih tinangggi.
-       Penyeimbangan adalah suatu mekanisme yang diajukan piaget untuk menjelaskan bagaimana anak-anak berpindah dari satu tahapan pemikiran ke tahapan pemikiran berikutnya.
Tahapan perkembangan kognitif menurut piaget adalah:
1.    Tahapan sensorimotor (0-2 tahun)
2.    Tahapan praoperasional (2-7 tahun)
3.    Tahapan kongkret operasional (7-11 tahun)
4.    Tahapan formal operasional (11-dewasa)

b.    Teori Lev Vygotsky
Keyakinan Vygotsky akan pentingnya pengaruh sosial (khususnya pengajaran) pada perkembangan kognitif anak direfleksikan dalam konsepnya mengenai zona perkembangan proksimal.
Tiga pokok pandangan Vygotsky
1.    Keterampilan kognitif anak dapat dipahami apabila mereka dianalisa dan diintrepretasi.
2.    Keterampilan kognitif dijembatani oleh kata, bahasa, dan forms of discourse yang berfungsi sebagai media psikologis untuk menfasilitasi dan transformasi aktifitas mental.
3.    Keterampilan kognitif berasal dan terikat dengan hubungan sosial dan kebudayaan. (Santrock. 2007:264)
c.    The Information-Processing Approach
Teori ini menekankan bahwa seseorang melakukan manipulasi informasi, mengawasi, dan melakukan strategi terhadap informasi tersebut. Fokus utama dalam teori ini adalah memori dan berfikir. (Artikel berjudul Teori-Teori perkembangan)
d.    Teori Perkembangan moral dari Kohlberg merupakan penyempurnaan dari pendapat piaget. Dia menyatakan perkembangan moral hanya melalui dua fase yaitu:
1.    Pemahaman bahwa perilakunya salah diperoleh melalui konsekuensi yang didapat sebagai akibatnya.
2.    Anak yang lebih besar usianya akan menilai perilaku salah berdasar pada niat yang mendasari. (Pratisti.2008:42)

4.    Pandangan Teori Belajar
a.    Teori dan Konsep Behaviorisme dari Watson
Teori belajar S-R (stimulus – respon) yang langsung ini disebut juga dengan koneksionisme menurut Thorndike, dan behaviorisme menurut Watson, namun dalam perkembangan besarnya koneksionisme juga dikenal dengan psikologi behavioristik. Pada umumnya teori belajar yang termasuk ke dalam keluarga besar behaviorisme memandang manusia sebagai organisme yang netral-pasif-reaktif terhadap stimuli di sekitar lingkungannya.
Syarat terjadinya proses belajar dalam pola hubungan S-R ini adalah adanya unsur: dorongan (drive), rangsangan (stimulus), respons, dan penguatan (reinforcement).
Ada tiga kelompok model belajar yang sesuai dengan teori belajar behaviorisme ini, yaitu yang menurut namanya disebut sebagai hubungan stimulus-respons (S-R bond), pembiasaan tanpapenguatan (conditioning with no reinforcement), dan pembiasaan dengan penguatan (conditioning through reinforcemant). Ada satu lagi teori belajar yang masih menganut paham behaviorisme ini adalah teori belajar sosial dari Bandura. (adlibae.wordpress.com/2010/03/24/teori-belajar-behavioristik-john-watson-1878-1958/)
b.    Belajar menurut pandangan B. F. Skinner (1958) adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Menurut Skinner dalam belajar ditemukan hal-hal berikut:
1.    Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons belajar
2.    Respons si pelajar
3.    Konsekwensi yang bersifat menggunakan respons tersebut, baik konsekwensinya sebagai hadiah maupun teguran atau hukuman. (Sagala.2012:14)
c.    Menurut Albert Bandura dan Walter Mischel teori belajar sosial ini adalah pembentuk perilaku sosial adalah adanya proses imitasi atau proses meniru. (Pratisti.2008:38)

5. Kontekstualisme
-   Menurut Vygotsky kontekstualisme dalam epislemolsogis adalah suatu paham dalam filsafat pengetahuan. Paham ini beranggapan bahwa kebenaran dari sebuah pernyataan tergantung dari konteks mana dia dinyatakan. Kontekstualisme dalam pengetahuan merupakan argument yang baik untuk menghadang argument skeptic. (http://www.slideshare.net/damarufi/teori-vygotsky-dan-kaum-kontekstualisme)
     Vygotsky menjelaskan bahwa bermain merupakan alat Zone Proximal Development (ZPD) yang berguna membantu dirinya sendiri untuk mencapai tingkatan yang lebih tinggi dalam memfungsikan kemampuannya.ZPD adalah kondisi transisi anak yang membutuhkan pijakan untuk naik ke tahap berikutnya scaffolding atau berupa dukungan dari orang yang lebih ahli untuk meraih apa yang mereka capai.
-    Teori sistem ekologi adalah teori yang dikembangkan olehUrie Bronfenbrenner yang focus utamanya adalah pada konteks sosial dimana anak tinggal dan orang-orang yang mempengaruhi perkembangan anak. (http://id.m.wikipedia.org/wiki/teori_sistem_ekologi)


Sumber:
Pratisti Dinar Wiwien.2008.Psikologi Anak Usia Dini.Jakarta:Penerbit PT Indeks
Sagala Syaiful.2012.konsep dan makna perkembangan.Bandung:Penerbit Alfabeta
Santrock W John.2007.Ilmu Perkembangan Anak.Jakarta:Penerbit Erlangga
Santrock W John.2012.Perkembangan Masa Hidup.Jakarta:Penerbit Erlangga

adlibae.wordpress.com/2010/03/24/teori-belajar-behavioristik-john-watson-1878-1958/, diakses pada tanggal 18 Maret 2013


http://id.m.wikipedia.org/wiki/teori_sistem_ekologi, diakses pada tanggal 18 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar