Rabu, 20 Maret 2013

Ainurisa Resti Safira (pertemuan 2)


TEORI- TEORI PERKEMBANGAN
 
Teori  perkembangan anak dapat diuraikan dalam beberapa butir pemikiran berbagai sudut pandang yang berbeda diantaranya adalah :
A.    Teori Psikoanalisis
Menggambarkan perkembangan sebagai sesuatu yang biasanya tidak sadar (diluar kesadaran) dan diwarnai oleh emosi. Perilaku hanyalah sebuah karakteristik permukaan, dan kerja pikiran yang simbolis harus dianalisis untuk memahami perilaku seseorang
B.     Teori kogitif
Tiga teori kognitif yang penting adalah:
1)      teori perkembangan kognitif  Piaget
teori perkembangan koginitif ini dikemukakan oleh Piaget, ia menyatakan bahwa anak secara aktif membangun pemahaman mengenai dunia dan melalui empat tahap perkembangan kognitif, yaitu :
o   Tahap sensorimotor : dimulai dari usia lahir- 2 tahun, yaitu bayi membangun pemahaman mengenai dunia dengan mengkoordinasikan pengalaman sensoris dengan tindakan fisik, pada awal tahap ini, bayi yang baru lahitr memiliki lebih dari sekedar pola refleksif untuk dapat melakukan sesuatu
o   Tahap praoperasional : dimulai dari usia 2-7 tahun, yaitu anak mulai menjelaskan dunia dengan kata kata dan gambar ini mencerminkan simbolis dan melampaui hubungan informasi sensoris dan tindakan fisik.
o   Tahap operasional konkret : dimulai dari usia 7-11 tahun, yaitu anak sekarang dapat menalar secara logis mengenai kejadian konkret dan menggolongkan benda ke dalam kelompok  yang berbeda-beda
o   Tahap operasional formal : dimulai dari usia 11 tahun sampai dewasa, yaitu remaja melakukan penalaran dengan cara yang lebih abstrak, idealis, dan logis.

2)      Teori kognitif sosial-budaya Vygotsky
Teori ini dikemukakan oleh Vygotsky, ialah teori kognitif sosial budaya yang mengutamakan bagaimana interaksi sosial dan budaya menuntun perkembangan kognitif. Ia menggambarkan perkembangan anak sebagai sesuatu yang tidak terpisahkan dari aktivitas sosial dan budaya. Ia percaya bahwa perkembangan ingatan, penalaran mencangkup belajar menggunakan penemuan masyarakat seperti bahasa.

3)      Teori pemrosean informasi
Teori menekankan bahwa individu memanipulasi informasi, memantaunya dan menggunakan startegi terhadapnya. Individu mengembangkan kapasitas pemrosesan informasi yang meningkat secara bertahap, yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang makin kompleks.

C.     Teori Perilaku dan Sosial Kognitif
Teori ini banyak mengatakan mengenai proses sosial-emosi dalam perkembangan, menangani proses kognitif, tetapi pendekatan ini hanya sedikit yang menyatakan proses biologis

D.    Teori Etologi
Teori etologi dari perkembangan memandang bahwa perilaku sangat dipengaruhi oleh biologi  dan evolusi. Teori ini menekankan bahwa kepekaan kita terhadap jenis pengalaman yang beragam berubah sepanjang rentang kehidupan. Dalam kata lain, ada periode kritis atau sensitif bagi beberapa pengalaman. Jika kita gagal mendapatkan pengalaman selama periode sensitif tersebut, teori etologi menyatakan bahwa perkembangan kita tidak mungkin oprtimal.

E.     Teori Ekologi
Teori ini menekankan konteks lingkungan. Teori ini merupakan pandangan Bronfenbrenner bahwa perkembangan dipengaruhi oleh lima sistem lingkungan yaitu:
1)      Mikrosistem adalah lingkungan dimana individu tinggal
2)      Mesosistem adalah mencangkup hubungan antar miikrosistem, atau hubungan antar konteks
3)      Ekosistem terlibat saat pengalaman dalam sosial lain dimana individu tidak mempunyai peran aktif-mempengaruhi apa yang dialami individu dalam konteks langsung
4)      Makrosistem mencangkum budaya dimana seseorang tinggal.
5)      Kronosistem mencangkup pembuatan pola kejadian lingkungan dan transisi sepanjang kehidupan.

F.      Teori Behaviorisme

Para ahli behaviorisme Watson, Thorndike, Skinner berpendapat bahwa Teori ini identik dengan teori stimulus respons dan operant conditionig. Unsur- unsur dari stimulus respons meliputi bala bantuan, hukuman, mengurangi perilaku yang tidak baik. Sementara operant conditioning itu ialah membentuk perilaku dengan cara menyediakan bantuan ketika perilaku anak semakin menyimpang. Teori ini berpendapat bahwa bagaimana anak berkembang secara sosial, emosional, dan intelektual
G.    Teori Maturationis

Penemu teori ini ialah, Hall, Rosseau, Gessel. Teori ini meyakini bahwa perkembangan fisik, sosial, emosional, intelektual mengikuti tahapan perkemabangan dari setiap anak yang pada dasarnya berbeda. Teori ini percaya bahwa anak akan mengembangkan potensi apabila ditempatkan didalam lingkungan yang optimal, dan akan menjadi lambat apabila lingkungan tidak sesuai dan juga tingkatan perkembangan anak adalah penentu paling utama dalam hal kesuksesan sosial & intelektual

H.    Teori Interaksi

Teori ini ditemukan oleh Piaget, ia percaya bahwa anak-anak membangun pengetahuan melalui interaksi lingkungan. Ia juga menguraikan bahwa pemikiran anak melalui konsepn asimilasi, akomodasi, keseimbangan. Asimilasi ialah anak melakukan proses pencocokan informasi ke dalam kategori yang ada. Akomodasi ialah anak menciptakan suatu struktur mental yang berkaitan dengan hewan yang ada. Keseimbangan ialah bagian akhir dari sisa yang mencapai semua informasi dapat di cocokkan kedalam suatu bagan

I.       Teori Psikoanalisis

Teori ini dikemukakan oleh Sigmund Freud yang memandang manusia sebagai makhluk biologis yang kompleks, baik dalam hal sosial, emosional, dan sebagai suatu orgasme yang dapat berpikir

J.       Teori Konstruktivisme

Aliran ini meyakini bahwa pembelajaran terjadi saat anak berusaha memahami dunia disekeliling dan membangun pemahaman mereka sendiri terhadap dunia dan sekitar.
Setiap anak membangun pengetahuan berkat pengalaman dan interaksi aktif dengan lingkungan dan budaya dimana mereka berada melalui bermain.


Sumber :
Sujiyono, DR Yuliani Nuraini. Konsep Dasar PAUD.  PT : Indeks.  Jakarta : 2009
Santrock, John W. Child Development, eleventh edition ( Perkembangan Anak, jilid 11). Erlangga. Jakarta : 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar