TEORI-
TEORI PERKEMBANGAN
Teori perkembangan anak dapat diuraikan dalam
beberapa butir pemikiran berbagai sudut pandang yang berbeda diantaranya adalah
:
A.
Teori
Psikoanalisis
Menggambarkan perkembangan
sebagai sesuatu yang biasanya tidak sadar (diluar kesadaran) dan diwarnai oleh
emosi. Perilaku hanyalah sebuah karakteristik permukaan, dan kerja pikiran yang
simbolis harus dianalisis untuk memahami perilaku seseorang
B.
Teori
kogitif
Tiga teori
kognitif yang penting adalah:
1)
teori
perkembangan kognitif Piaget
teori
perkembangan koginitif ini dikemukakan oleh Piaget, ia menyatakan bahwa anak
secara aktif membangun pemahaman mengenai dunia dan melalui empat tahap
perkembangan kognitif, yaitu :
o
Tahap
sensorimotor : dimulai dari usia lahir- 2 tahun, yaitu bayi membangun pemahaman
mengenai dunia dengan mengkoordinasikan pengalaman sensoris dengan tindakan
fisik, pada awal tahap ini, bayi yang baru lahitr memiliki lebih dari sekedar
pola refleksif untuk dapat melakukan sesuatu
o
Tahap
praoperasional : dimulai dari usia 2-7 tahun, yaitu anak mulai menjelaskan
dunia dengan kata kata dan gambar ini mencerminkan simbolis dan melampaui
hubungan informasi sensoris dan tindakan fisik.
o
Tahap
operasional konkret : dimulai dari usia 7-11 tahun, yaitu anak sekarang dapat
menalar secara logis mengenai kejadian konkret dan menggolongkan benda ke dalam
kelompok yang berbeda-beda
o
Tahap
operasional formal : dimulai dari usia 11 tahun sampai dewasa, yaitu remaja
melakukan penalaran dengan cara yang lebih abstrak, idealis, dan logis.
2)
Teori
kognitif sosial-budaya Vygotsky
Teori
ini dikemukakan oleh Vygotsky, ialah teori kognitif sosial budaya yang
mengutamakan bagaimana interaksi sosial dan budaya menuntun perkembangan kognitif.
Ia menggambarkan perkembangan anak sebagai sesuatu yang tidak terpisahkan dari
aktivitas sosial dan budaya. Ia percaya bahwa perkembangan ingatan, penalaran
mencangkup belajar menggunakan penemuan masyarakat seperti bahasa.
3)
Teori
pemrosean informasi
Teori menekankan bahwa individu memanipulasi informasi, memantaunya
dan menggunakan startegi terhadapnya. Individu mengembangkan kapasitas
pemrosesan informasi yang meningkat secara bertahap, yang memungkinkan mereka
untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang makin kompleks.
C.
Teori
Perilaku dan Sosial Kognitif
Teori ini
banyak mengatakan mengenai proses sosial-emosi dalam perkembangan, menangani
proses kognitif, tetapi pendekatan ini hanya sedikit yang menyatakan proses
biologis
D.
Teori
Etologi
Teori etologi
dari perkembangan memandang bahwa perilaku sangat dipengaruhi oleh biologi dan evolusi. Teori ini menekankan bahwa
kepekaan kita terhadap jenis pengalaman yang beragam berubah sepanjang rentang
kehidupan. Dalam kata lain, ada periode kritis atau sensitif bagi beberapa
pengalaman. Jika kita gagal mendapatkan pengalaman selama periode sensitif
tersebut, teori etologi menyatakan bahwa perkembangan kita tidak mungkin
oprtimal.
E.
Teori
Ekologi
Teori ini
menekankan konteks lingkungan. Teori ini merupakan pandangan Bronfenbrenner
bahwa perkembangan dipengaruhi oleh lima sistem lingkungan yaitu:
1)
Mikrosistem
adalah lingkungan dimana individu tinggal
2)
Mesosistem
adalah mencangkup hubungan antar miikrosistem, atau hubungan antar
konteks
3)
Ekosistem terlibat saat pengalaman dalam sosial lain dimana individu tidak
mempunyai peran aktif-mempengaruhi apa yang dialami individu dalam konteks
langsung
4)
Makrosistem
mencangkum budaya dimana seseorang tinggal.
5)
Kronosistem
mencangkup pembuatan pola kejadian lingkungan dan transisi
sepanjang kehidupan.
F.
Teori
Behaviorisme
Para ahli behaviorisme Watson, Thorndike, Skinner berpendapat bahwa
Teori ini identik dengan teori stimulus respons dan operant
conditionig. Unsur- unsur dari stimulus respons meliputi bala bantuan, hukuman,
mengurangi perilaku yang tidak baik. Sementara operant conditioning itu ialah
membentuk perilaku dengan cara menyediakan bantuan ketika perilaku anak semakin
menyimpang. Teori ini berpendapat bahwa bagaimana anak berkembang secara
sosial, emosional, dan intelektual
G.
Teori
Maturationis
Penemu teori ini ialah, Hall, Rosseau, Gessel. Teori ini meyakini
bahwa perkembangan fisik, sosial, emosional, intelektual mengikuti tahapan
perkemabangan dari setiap anak yang pada dasarnya berbeda. Teori ini percaya
bahwa anak akan mengembangkan potensi apabila ditempatkan didalam lingkungan
yang optimal, dan akan menjadi lambat apabila lingkungan tidak sesuai dan juga
tingkatan perkembangan anak adalah penentu paling utama dalam hal kesuksesan
sosial & intelektual
H.
Teori
Interaksi
Teori ini ditemukan oleh Piaget, ia percaya bahwa anak-anak
membangun pengetahuan melalui interaksi lingkungan. Ia juga menguraikan bahwa
pemikiran anak melalui konsepn asimilasi, akomodasi, keseimbangan. Asimilasi
ialah anak melakukan proses pencocokan informasi ke dalam kategori yang ada.
Akomodasi ialah anak menciptakan suatu struktur mental yang berkaitan dengan
hewan yang ada. Keseimbangan ialah bagian akhir dari sisa yang mencapai semua
informasi dapat di cocokkan kedalam suatu bagan
I.
Teori
Psikoanalisis
Teori ini dikemukakan oleh Sigmund Freud yang memandang manusia
sebagai makhluk biologis yang kompleks, baik dalam hal sosial, emosional, dan
sebagai suatu orgasme yang dapat berpikir
J.
Teori
Konstruktivisme
Aliran ini meyakini bahwa pembelajaran terjadi saat anak berusaha
memahami dunia disekeliling dan membangun pemahaman mereka sendiri terhadap
dunia dan sekitar.
Setiap anak membangun pengetahuan berkat pengalaman dan interaksi
aktif dengan lingkungan dan budaya dimana mereka berada melalui bermain.
Sumber :
Sujiyono, DR Yuliani Nuraini. Konsep Dasar PAUD. PT : Indeks. Jakarta : 2009
Santrock, John W. Child Development, eleventh edition
( Perkembangan Anak, jilid 11). Erlangga. Jakarta :
2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar