Rabu, 20 Maret 2013

Dewi Mustika (pertemuan 2)


Teori perkembangan
Biologis
Model dalam psikologi yang memandang perilaku manusia dan hewan dari sudut pandang biologis.
Teori kematangan
§  Menurut Arnold Gesell (1880-1961) terdapat dua hal penting dalam perkembangan seorang anak bahwa anak merupakan produk dari lingkungan. Namun secara fundamental, perkembangan anak ditentukan oleh unsure dari dalam yang sering disebut dengan gen. Semakin bertambah usia seseorang akan menjadi semakin matang.
Teori etologis
§  Menurut John Bowlby (1969-1989) menyatakan bahwa kelekatan pada pengasuh selama satu tahun pertama kehidupan memiliki konsekuensi penting sepanjang hidup.
Teori psikodinamika
Menurut Sigmund Freud kepribadian dewasa kita ditentukan oleh cara kita menyelesaikan konflik antara sumber kesenangan awal ini mulut, anus, dan kelamin dan tuntutan kenyataan. Karena Freud menekankan pada motivasi seksual. tahap perkembangan psikoseksual yang terdiri dari 5 tahap yaitu :
§  Tahap oral selama 18 bulan pertama, dimana kesenangan bayi terpusat di sekitar mulut.
§  Tahap anal terjadi pada anak usia 1 - 3 tahun memasuki masa toilet traning.
§  Tahap phallic terjadi pada anak usia hingga 6 tahun, terfokus pada alat kelamin.
§  Tahap latency terjadi pada anak usia 6 tahun hingga masa puber.
§  Tahap genital terjadi mulai masa puber dan seterusnya. Tahap genital adalah saat kebangkitan seksual sumber kesenangan seksual sekarang didapat dari seseorang di luar keluarga. (Santrock)

 Erik Erikson mengemukan, 8 tahap perkembangan berkembang sepanjang kehidupan, yaitu:
§  Kepercayaan vs ketidakpercayaan dialami pada bayi lahir hingga usia 1 atau 2 tahun.
§  Otonomi vs rasa malu dan ragu-ragu terjadi pada masa bayi akhir dan masa kanak-kanak awal.
§  Inisiatif vs rasa bersalah perkembangan ini dilalui selama usia bermain atau prasekolah.
§  Kerja keras vs rasa inferior disekitar tahun sekolah dasar.
§  Identitas vs kebingungan mencari jati diri saat remaja.
§  Keintiman vs isolasi dialami seseorang masa dewasa awal.
§  Generativitas vs stagnasi diamlami seseorang pada masa dewasa tengah.
§  Integritas vs keputusasaan yang dialami seseorang pada masa dewasa akhir.

Teori perkembangan kognitif
Menurut piaget bahwa anak secara aktif membangun pemahaman mengenai dunia dan melalui tahap perkembangan kognitif. Piaget yakin bahwa proses-proses penting tersebut meliputi skema, asimilasi, akomodasi,dan penyeimbangan. (Santrock)
§  Asimilasi penggabungan informasi baru ke dalam pengetahuan yang telah dimilikinya.
§  Akomodasi menyesuaikan pengetahuan nereka agar cocok dengan informasi dan pengalaman baru.
§  Penyeimbanga suatu mekanisme yang diajukan piaget untuk menjelaskan bagaimana anak-anak berpindah dari satu tahapan pemikiran ke tahapan pemikirannya lainya.




The informtion processing apparoach
Teori ini menekankan bahwa seseorang melakukan manipulasi informasi, mengawasi, dan melakukan strategi terhadap informasi tersebut, dalam teori ini adalah memori dan berfikir. (Artikel berjudul Teori-Teori perkembangan)
Perkembangan moral dari Kohlberg merupakan penyempurnaan dari pendapat piaget. Dia menyatakan perkembangan moral hanya melalui dua fase Pemahaman bahwa perilakunya salah akan memiliki  konsekuensi yang didapat berakibat dan Anak yang lebih dewasa usianya maka menilai perilaku salah berdasarkan pada niat yang terjadi pada dirinya dan lingkungan.

Pandangan belajar
Menurut Albert Bandura dan Walter Mischel teori belajar sosial ini adalah pembentuk perilaku sosial adalah adanya proses imitasi atau proses meniru.

Skinner (1958) mengatakan belajar merupakan proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Menurut Skinner dalam belajar “harus memiliki kesempatan untuk peristiwa yang akan menimbulkan respons dalam belajar, merespon sianak untuk minat belajar, dan Konsekwensi yang bersifat baik sebagai teguran atau hukuman”.

Teori Lev Vyotsky
Menurut Vygotsky sosial budaya yang mengutamakan bagaiman interaksi sosisl dan budaya menurut perkembangan kognitif. Pandangan Vygotsky :
§  Keterampilan kognitif anak dapat dipahami apabila mereka dianalisa dan diintrepretasi.
§  Keterampilan kognitif berasal dan terikat dengan hubungan sosial dan kebudayaan



Sumber
Santrock W John.2007.Ilmu Perkembangan Anak.Jakarta:Penerbit Erlangga
Pratisti Dinar Wiwien.2008.Psikologi Anak Usia Dini.Jakarta:Penerbit PT Indeks
Sagala Syaiful.2012.konsep dan makna perkembangan.Bandung:Penerbit Alfabeta

http://adzkiyak.wordpress.com/2011/12/09/pendekatan-behavior/

nuryanti lusi.psikologi perkembangan.jakarta:pt indek.2008



Dewi Mustika (Pertemuan 1)



PERTEMUAN 1

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

1.      Pengertian Pertumbuhan Menurut para Ahli

v  Bertambahnya jumlah sel serta jaringan intraseluler, berarti bertambahnya  ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya. Jadi bersifat kuantitatif sehingga dengan demikian dapat kita ukur dengan mempergunakan satuan panjang atau satuan berat (Narendra, Moersitowati. 2002: 1).  judul artikel (Pengertian Pertumbuhan Definisi Menurut Para Ahli  dan Faktor yang mempengaruhi).
v  Definisi Pertumbuhan adalah indikator dinamik yang mengukur pertambahan berat dan tinggi/panjang anak. (Soekiman. 2000).
v  Definisi Pertumbuhan  (Growth) berkaitan dengan perubahan besar, jumlah, ukuran dan fungsi tingkat  sel, organ maupun individu yang diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). (Supriasa. 2001: 27)
v  Menurut Jellife D.B (1989) pertumbuhan adalah peningkatan secara bertahap dari tubuh, organ  dan jaringan dari masa konsepsi sampai remaja. (Supriasa. 2001: 27)
v  Kartono, Pertumbuhan merupakan perubahan secara fiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik, yang berlangsung secara normal pada diri anak yang sehat, peredaran waktu tertentu.
v  Pertumbuhan dinyatakan dalam perubahan-perubahan yag terjadi pada bagian, tetapi pertumbuhan itu sendiri adalah suatu sifat umum dari suatu organisme (Whitherington, 1991 : 156).


Pertumbuhan dipengaruhi oleh 2  faktor utama yaitu: faktor internal dan faktor eksternal. 
1.      Faktor Internal  
Soetjiningsih (1998) mengungkapkan bahwa faktor genetik merupakan modal dasar bagi  proses pertumbuhan. Melalui genetik yang berada dalam sel telur yang dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. 
2.      Faktor Eksternal (Lingkungan)  
Faktor lingkungan sangat menentukan tercapainya potensi genetik yang optimal. 
Unicef dan Johnson (1992) membuat model interaksi tumbuh kembang anak dengan melihat sebab dasar, sebab tidak langsung dan sebab langsung. Sebab langsung adalah kecukupan makanan dan keadaan kesehatan. Penyebab tidak langsung meliputi ketahanan makanan keluarga, asuhan ibu bagi anak, sanitasi lingkungan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Salah satu layanan kesehatan bagi balita adalah posyandu.

3.     Pengertian Perkembangan menurut Ahli

v Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991), "perkembangan" adalah perihal berkembang. Selanjutnya, kata "berkembang" menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ini berarti mekar terbuka atau membentang; menjadi besar, luas, dan banyak, serta menjadi bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan sebagainya. Dengan demikian, kata "berkembang" tidak saja meliputi aspek yang berarti abstrak seperti pikiran dan pengetahuan, tetapi juga meliputi aspek yang bersifat konkret (perhatikan kata-kata yang dicetak miring di atas).
v  Dalam Dictionary of Psychology (1972) dan The Penguin Dictionary of Psychology (1988), arti perkembangan pada prinsipnya adalah tahapan-tahapan perubahan yang progresif yang terjadi dalam rentang kehidupan manusia dan organisme lainnya, tanpa membedakan aspek-aspek yang terdapat dalam diri organisme-organisme tersebut.
v  Allah SWT berfirman :
Artinya :
Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendakiNya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. (Q.S. Ar-Rum : 54).

4.Arah atau Pola Perkembangan

Menurut Yelon dan Weinsten (1977) mengemukakan tentang arah atau pola perkembangan sebagai berikut :
1.       Cephalocaudal & proximal-distal (perkembangan manusia itu mulai dari kepala ke kaki (cephalocaudal) bayi lebih dahulu dapat melihat obyek sebelum dapat mengendalikan tubuh mereka. Bayi juga terlebih dahulu dapat menggunakan tangannya, sebelum dapat merangkak atau berjalandan dari tengah: jantung, paru-paru dan sebagainya ke samping: tangan (proximal-distal). Contohnya kendali otot tubuh dan lengan lebih dulu matang sebelum kendali tangan dan jari. Lebih jauh lagi, bayi menggunakan seluruh tangannya sebagai kesatuan sebelum mereka dapat mengontrol beberapa jari mereka.
2.    Struktur mendahului fungsi. Ini berarti bahwa anggota tubuh individu itu akan dapat berfungsi setelah matang strukturnya. Contohnya : mata, akan dapat melihat setelah otot-ototnya matang, atau kaki dapat difungsikan untuk berjalan apabila otot-ototnya sudah matang.
3.     Perkembangan itu berdiferensiasi. Artinya, perkembangan itu berlangsung dari umum ke khusus (spesifik). Dalam semua aspek perkembangan, baik motorik (fisik) maupun mental (psikis), respons anak pada mulanya bersifat umum. Contohnya : bayi menendang-nendangkan kakinya secara sembarangan sebelum ia dapat mengaturnya untuk merangkak atau berjalan, bayi menunjukkan rasa takut yang bersifat umum terhadap semua benda (orang) yang asing baginya kemudian lambat laun rasa takutnya menjadi lebih tertuju kepada hal-hal tertentu.
4.    Perkembangan berlangsung dari konkret ke abstrak. Artinya, perkembangan berproses dari suatu kemampuan berpikir yang konkret (objeknya tampak) menuju ke abstrak (objeknya tidak tampak). Contohnya : anak kecil dapat berhitung dengan bantuan jari tangan, sedangkan remaja sudah tidak lagi memerlukan bantuan tersebut.
5.    Perkembangan berlangsung dari egosentrisme ke perspektivisme. Ini berarti bahwa pada mulanya seorang anak hanya melihat atau memperhatikan dirinya sebagai pusat, dia melihat bahwa lingkungan itu harus memenuhi kebutuhan dirinya.
6.    Perkembangan berlangsung dari “outter control to inner control”. Artinya, pada awalnya anak sangat bergantung pada orang lain (terutama orang tuanya), baik menyangkut pemenuhan kebutuhan fisik maupun psikis (perlindungan, kasih sayang, atau norma-norma) sehingga dia dalam menjalani hidupnya masih didominasi oleh pengawasan dari luar (out control). Seiring bertambahnya pengalaman atau belajar dari pergaulan sosial tentang norma atau nilai-nilai, baik di lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya atau masyarakat, anak dapat mengembangkan kemampuan untuk mengontrol dirinya (inner control). Kemampuan “inner control”  ini seperti : dia dapat mengambil keputusan atau memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan sendiri dan bertanggung jawab terhadap resiko yang mungkin terjadi.

5. Motorik Kasar dan Halus
Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan. Beberapa pengaruh perkembangan motorik terhadap konstelasi perkembangan individu menurut Hurlock (1996) adalah sebagai berikut:
·       Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang. Seperti anak merasa senang dengan memiliki keterampilan memainkan boneka, melempar dan menangkap bola atau memainkan alat-alat mainan.
·       Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya pada bulan-bulan pertama dalam kehidupannya, ke kondisi yang independent. Anak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan menunjang perkembangan rasa percaya diri.
·       Melalui perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah. Pada usia prasekolah atau usia kelas-kelas awal Sekolah Dasar, anak sudah dapat dilatih menulis, menggambar, melukis, dan baris-berbaris.
·       Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain atau bergaul dengan teman sebayannya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan terkucilkankan
atau menjadi anak yang fringer (terpinggirkan).


Ainurisa Resti Safira (pertemuan 2)


TEORI- TEORI PERKEMBANGAN
 
Teori  perkembangan anak dapat diuraikan dalam beberapa butir pemikiran berbagai sudut pandang yang berbeda diantaranya adalah :
A.    Teori Psikoanalisis
Menggambarkan perkembangan sebagai sesuatu yang biasanya tidak sadar (diluar kesadaran) dan diwarnai oleh emosi. Perilaku hanyalah sebuah karakteristik permukaan, dan kerja pikiran yang simbolis harus dianalisis untuk memahami perilaku seseorang
B.     Teori kogitif
Tiga teori kognitif yang penting adalah:
1)      teori perkembangan kognitif  Piaget
teori perkembangan koginitif ini dikemukakan oleh Piaget, ia menyatakan bahwa anak secara aktif membangun pemahaman mengenai dunia dan melalui empat tahap perkembangan kognitif, yaitu :
o   Tahap sensorimotor : dimulai dari usia lahir- 2 tahun, yaitu bayi membangun pemahaman mengenai dunia dengan mengkoordinasikan pengalaman sensoris dengan tindakan fisik, pada awal tahap ini, bayi yang baru lahitr memiliki lebih dari sekedar pola refleksif untuk dapat melakukan sesuatu
o   Tahap praoperasional : dimulai dari usia 2-7 tahun, yaitu anak mulai menjelaskan dunia dengan kata kata dan gambar ini mencerminkan simbolis dan melampaui hubungan informasi sensoris dan tindakan fisik.
o   Tahap operasional konkret : dimulai dari usia 7-11 tahun, yaitu anak sekarang dapat menalar secara logis mengenai kejadian konkret dan menggolongkan benda ke dalam kelompok  yang berbeda-beda
o   Tahap operasional formal : dimulai dari usia 11 tahun sampai dewasa, yaitu remaja melakukan penalaran dengan cara yang lebih abstrak, idealis, dan logis.

2)      Teori kognitif sosial-budaya Vygotsky
Teori ini dikemukakan oleh Vygotsky, ialah teori kognitif sosial budaya yang mengutamakan bagaimana interaksi sosial dan budaya menuntun perkembangan kognitif. Ia menggambarkan perkembangan anak sebagai sesuatu yang tidak terpisahkan dari aktivitas sosial dan budaya. Ia percaya bahwa perkembangan ingatan, penalaran mencangkup belajar menggunakan penemuan masyarakat seperti bahasa.

3)      Teori pemrosean informasi
Teori menekankan bahwa individu memanipulasi informasi, memantaunya dan menggunakan startegi terhadapnya. Individu mengembangkan kapasitas pemrosesan informasi yang meningkat secara bertahap, yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang makin kompleks.

C.     Teori Perilaku dan Sosial Kognitif
Teori ini banyak mengatakan mengenai proses sosial-emosi dalam perkembangan, menangani proses kognitif, tetapi pendekatan ini hanya sedikit yang menyatakan proses biologis

D.    Teori Etologi
Teori etologi dari perkembangan memandang bahwa perilaku sangat dipengaruhi oleh biologi  dan evolusi. Teori ini menekankan bahwa kepekaan kita terhadap jenis pengalaman yang beragam berubah sepanjang rentang kehidupan. Dalam kata lain, ada periode kritis atau sensitif bagi beberapa pengalaman. Jika kita gagal mendapatkan pengalaman selama periode sensitif tersebut, teori etologi menyatakan bahwa perkembangan kita tidak mungkin oprtimal.

E.     Teori Ekologi
Teori ini menekankan konteks lingkungan. Teori ini merupakan pandangan Bronfenbrenner bahwa perkembangan dipengaruhi oleh lima sistem lingkungan yaitu:
1)      Mikrosistem adalah lingkungan dimana individu tinggal
2)      Mesosistem adalah mencangkup hubungan antar miikrosistem, atau hubungan antar konteks
3)      Ekosistem terlibat saat pengalaman dalam sosial lain dimana individu tidak mempunyai peran aktif-mempengaruhi apa yang dialami individu dalam konteks langsung
4)      Makrosistem mencangkum budaya dimana seseorang tinggal.
5)      Kronosistem mencangkup pembuatan pola kejadian lingkungan dan transisi sepanjang kehidupan.

F.      Teori Behaviorisme

Para ahli behaviorisme Watson, Thorndike, Skinner berpendapat bahwa Teori ini identik dengan teori stimulus respons dan operant conditionig. Unsur- unsur dari stimulus respons meliputi bala bantuan, hukuman, mengurangi perilaku yang tidak baik. Sementara operant conditioning itu ialah membentuk perilaku dengan cara menyediakan bantuan ketika perilaku anak semakin menyimpang. Teori ini berpendapat bahwa bagaimana anak berkembang secara sosial, emosional, dan intelektual
G.    Teori Maturationis

Penemu teori ini ialah, Hall, Rosseau, Gessel. Teori ini meyakini bahwa perkembangan fisik, sosial, emosional, intelektual mengikuti tahapan perkemabangan dari setiap anak yang pada dasarnya berbeda. Teori ini percaya bahwa anak akan mengembangkan potensi apabila ditempatkan didalam lingkungan yang optimal, dan akan menjadi lambat apabila lingkungan tidak sesuai dan juga tingkatan perkembangan anak adalah penentu paling utama dalam hal kesuksesan sosial & intelektual

H.    Teori Interaksi

Teori ini ditemukan oleh Piaget, ia percaya bahwa anak-anak membangun pengetahuan melalui interaksi lingkungan. Ia juga menguraikan bahwa pemikiran anak melalui konsepn asimilasi, akomodasi, keseimbangan. Asimilasi ialah anak melakukan proses pencocokan informasi ke dalam kategori yang ada. Akomodasi ialah anak menciptakan suatu struktur mental yang berkaitan dengan hewan yang ada. Keseimbangan ialah bagian akhir dari sisa yang mencapai semua informasi dapat di cocokkan kedalam suatu bagan

I.       Teori Psikoanalisis

Teori ini dikemukakan oleh Sigmund Freud yang memandang manusia sebagai makhluk biologis yang kompleks, baik dalam hal sosial, emosional, dan sebagai suatu orgasme yang dapat berpikir

J.       Teori Konstruktivisme

Aliran ini meyakini bahwa pembelajaran terjadi saat anak berusaha memahami dunia disekeliling dan membangun pemahaman mereka sendiri terhadap dunia dan sekitar.
Setiap anak membangun pengetahuan berkat pengalaman dan interaksi aktif dengan lingkungan dan budaya dimana mereka berada melalui bermain.


Sumber :
Sujiyono, DR Yuliani Nuraini. Konsep Dasar PAUD.  PT : Indeks.  Jakarta : 2009
Santrock, John W. Child Development, eleventh edition ( Perkembangan Anak, jilid 11). Erlangga. Jakarta : 2007